Famous

Backgrounds
Fashion Backgrounds
Glitter Text Generator

Kamis, 23 Juli 2009

Konsep 5 s

A.Pentingnya 5 S
5S sangat penting diterapkan dalam perusahaan karena dapat membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan diterapkannya 5S tersebut dalam bekerja, perusahaan lebih dapat menghemat waktu dan tenaga karena adanya keteraturan bahan-bahan, peralatan, dan pekerjaan masing-masing bagian. Dengan keteraturan tersebut maka setiap pekerja menjadi lebih mudah melakukan tugasnya dan lebih menghemat waktu serta tenaga dan tidak perlu mencari bahan-bahan dan peralatan lainnya. Selain itu dengan adanya 5S dapat mendidik para karyawan untuk dapat bekerja keras, menciptakan tanggung jawab bagi setiap individu untuk dapat menciptakan suatu suasana lingkungan kerja yang kondusif. Kemudian, menciptakan produktivitas kerja perusahaan yang semakin meningkat, yang disebabkan oleh hambatan dalam bekerja yang semakin berkurang.
B.Tinjauan umum 5S
•Pemilahan (seiri)
Dimana membedakan antara yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan.
Sasaran:
-Tentukan criteria dan taati hal itu dalam membuang yang tidak perlu
-Terapkan manajemen stratifikasi untuk menentukan prioritas
-Usakan untuk dapat menangani penyebab kotoran
Aktivitas:
-Menghilangkan yang tidak perlu
-Menangani penyebab kotoran
-Kaizen dan pemilahan berdasarkan azasnya
Prinsip:
Manajemen stratifikasi dan menangani penyebab

Penataan (seiton)
Menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga anda selalu dapat menemukan barang yang diperlukan
Sasaran:
-Tempat kerja yang rapi
-Tata letak dan penempatan yang efisien (termasuk mutu dan keamanan)
-Meningkatkan produktivitas dengan menghilangkan pemborosan waktu untuk mencari barang
Aktivitas:
-Penyimpanan fungsional berdasarkan 5W dan 1H
-Praktik dan kompetisi dalam menyimpan dan mengambil barang
-Menatarapikan tempat kerja dan peralatan
-Menghilangkan pemborosan waktu untuk mencari barang
Prinsip:
Penyimpanan fungsional dan menghilangkan waktu untuk mencari barang

Pembersihan (seiso)
Menghilangkan sampah, kotoran dan barang asing untuk memperoleh tempat kerja yang lebih bersih. Pembersihan sebagai cara inspeksi.
Sasaran:
-Tingkat kebersihan yang sesuai dengan kebutuhan anda
-Menemukan masalah kecil melalui pengawasan kebersihan
-Memahami bahwa membersihkan adalah memeriksa
Aktivitas:
-Keadaan dimana 5S berguna
-Pembersihan yang lebih efisien
-Membersihkan dan memeriksa peralatan dan perkakas
Prinsip:
Pembersihan sebagai pemeriksaan dan tingkat kebersihan

Pemantapan (seiketsu)
Memelihara barang dengan teratur, rapid an bersih , juga dalam aspek personal dan kaitannya dengan polusi
Sasaran:
-Pemantapan manajemen untuk memelihara 5S
-Manajemen visual inovatif supaya ketidaknormalan tampak
Aktivitas:
-Manajemen visual inovatif
-Deteksi dan tindakan dini
-Alat (misalnya manual) untuk memelihara pemantapan
Prinsip:
Manajemen visual dan pemantapan 5S

Disiplin (shitsuke)
Melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.
Sasaran:
-Partisipasi penuh dalam mengembangkan kebiasaan yang baik dan bengkel yang menaati peraturan
-Komunikasi dan umpan balik sebagai rutinitas sehari-hari
Aktivitas:
-Pemberian kode warna
-5S satu menit
-Komunikasi dan umpan balik
-Tanggungjawab individual
-Mempraktikkan kebiasaan baik
Prinsip:
Pembentukan kebiasaan dan tempat kerja yang mantap


C.AKTIVITAS 5S
Pemilahan (seiri)
Manajemen stratifikasi dan menangani penyebab.
Ciri khas aktivitasnya:
1.Buang barang yang tidak diperlukan
2.Tangani penyebab kotoran dan kebocoran
3.Pembersihan ruangan
4.Tangani barang yang cacat dan rusak
5.Periksa tutup dan daerah bertekanan rendah untuk mencegah kebocoran dan percikan
6.Bersihkan daerah sekitar pabrik
7.Atur gudang
8.Buang kotoran dan bunyi mesin yang keras
9.Buang wadah minyak

Penataan (seiton)
Penyimpanan fungsional dan membuang wajtu untuk mencari barang.
Ciri khas aktivitasnya:
1.Semua barang memiliki tempat khusus
2.Menyimpan dan mengambil barang dalam waktu 30 detik
3.Standar pengarsipan
4.Pembagian daerah dan tanda penempatan
5.Mengeliminasi tutup dan kunci
6.Pertama masuk, pertama keluar
7.Papan pengumuman yang rapi
8.Pengumuman yang mudah dibaca
9.Garis lurus dan garis tegak lurus
10.Penempatan fungsional untuk material, suku cadang, kartu, rak, perkakas, peralatan, dll.

Pembersihan (seiso)
Pembersihan sebagai pemeriksaan dan tingkat kebersihan
Ciri khas aktivitasnya:
1.Latihan geraj cepat keterampilan 5S
2.Tanggung jawab individual
3.Membuat pembersihan dan pemeriksaan lebih mudah
4.Pemberian petunjuk arah
5.Setiap orang adalah penjaga dan pembersih gedung (5S prioritas)
6.Lakukan pemeriksaan kebersihan dan koreksi masalah kecil
7.Bersihkan juga tempat yang tidak diperhatikan orang

Pemantapan (seiketsu)
Manajemen visual dan pemantapan 5S.
Ciri khas aktivitasnya:
1.Tanda benar
2.Daerah berbahaya di beri tanda pada meteran
3.Label suhu
4.Kampanye bersih berkilauan
5.Label untuk ukuran ban berjalan
6.Label arah membuka dan menutup
7.Label voltase
8.Pipa yang diberi kode warna
9.Label minyak
10.Warna peringatan
11.Papan petunjuk pemadam kebakaran
12.Pengaman
13.Label tanggung jawab
14.Pengaturan kabel
15.Tanda pemeriksaan
16.Label pemeriksaan presisi
17.Label limit
18.Pemberian kode warna
19.Keadaan tembus pandang
20.Mencegah keberisikan dan getaran
21.Penempatan tanda “saya dapat menemukannya dengan mata tertutup”
22.Jadwal 5S
23.Penempatan tanaman sehingga meyerupai taman

•Pembiasaan (shitsuke)
Pembentukan kebiasaan dan tempat kerja yang berdisiplin.
Ciri khas aktivitasnya:
1.Pembersihan bersama
2.Waktu latihan
3.Praktik memungut barang
4.Kenakan sepatu pengaman anda
5.Manajemen ruang umum
6.Praktikkan penanganan keadaan gawat darurat
7.Tanggung jawab individual
8.Menelepon dan berkomunikasi
9.Manual 5S
10.Setelah melihat baru percay

7 METODE PENGENDALIAN MUTU

Selama bertahun-tahun, kualitas total praktisi bertahap menyadari bahwa sejumlah besar masalah kualitas yang terkait dapat diselesaikan dengan tujuh alat dasar kuantitatif, yang kemudian menjadi dikenal sebagai tradisional " seven tools of quality"
7 alat pengendalian mutu terbagi menjadi dua macam, yaitu 7 alat pengendalian yang lama dan yang baru.
7 alat pengendalian mutu yang lama (old seven tools of quality) atau lebih dikenal dengan Ishikawa’s basic seven tools of quality terdiri dari :
1. Flowcharts
2. Check Sheets
3. Histogram
4. Scatter Diagram atau Scatter Plot
5. Control Chart
6. Cause and Effect (Ishikawa) Diagrams
7. Pareto Charts

7 alat pengendalian mutu yang baru:
1. The Affinity Diagram
2. The Interrelationship Digraph
3. Tree Diagrams
4. Prioritization Grid
5. Matrix Diagram
6. Process Decision Program Chart
7. Activity Network Diagram

FUNGSI DARI 7 METODE PENGENDALIAN MUTU
• Dengan menggunakan gambar/ diagram statistik yang sederhana dan mudah dipahami bermanfaat untuk membantu membuat pengembalian keputusan yang objektif bagi aktifitas perbaikan mutu..
• Mentransformasikan data mentah dengan alat yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
• Memberikan metode analisa yang sistematis.
• Mmeberikan kemampuan dalam hal menyelesaikan masalah
• Membantu kegiatan perbaikan di lapangan dan membuat keputusan.

ALAT PENGENDALIAN MUTU YANG LAMA
1. Flowcharts
Flowcharts digunakan untuk menganalisis suatu proses. Melalui flowcharts, kita dapat mengidentifikasi apa masalah-masalah yang ada, kemudian masalah-masalah tersebut diidentifikasi penyelesaiannya. Berikut contoh gbr flowchart.

2. Check Sheets
Check Sheets digunakan untuk mengumpulkan data, bentuknya dapat berupa apa saja. Check Sheet menjabarkan satu persatu item yang akan dicek secara rutin ataupun random, lalu hasil pengecekan tersebut dicatat dalam bentuk data angka (numerik) atau berupa tanda.
Kegunaan utama dari Check List:
• Untuk manajemen sehari-hari (menghindari kelupaan, mentaati aturan-aturan operasional)
Contoh: equipment check list, check list pekerjaan, 6S check list, check list untuk diagnosa dokter, berbagai macam check list, tabel statistik, check list penilaian, dan lain-lain.
• Pemeriksaan khusus (pemeriksaan untuk permsalahan yang spesifik)
Contoh: accident check list, special case analysis, questioner, dan lain-lain.
• Membuat catatan (mengumpulkan data/angka yang dibutuhkan untuk pencatatan/pendataan)
Contoh: laporan harian produksi, quality check list, laporan barang jadi masuk gudang, laporan catatan pengambilan material, dan lain-lain.






3. Histogram
Analisa distribusi/ penyebaran data/angka dengan cara memilah-milah penyebaran data menjadi beberapa segmen yang berbeda, kemudian frekuensi kejadian pada setiap segmen tersebut digambarkan diagram batangnya.






4. Scatter Diagram atau Scatter Plot
Scatter Diagram digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Scatter Diagram juga merupakan diagram tebar, diamana pada diagram ini memposisikan pasangan data-data dari setiap variabel pada sumbu X-Y, teliti hubungan korelasi yang tampak dari penyebaran titik-titik yang tertera pada grafik.

Tahap-tahap penggunaan Scatter Diagram:
Tahap 1: Kumpulkan Data
Kumpulkan sedikitnya 30 data variabel, sebaiknya ada 50 grup data, paling baik jika bisa mendapatkan 100 grup data.
Tahap 2: Pastikan sumbu koordinat
Dengan sumbu horizontal mewakili penyebab, sumbu vertical mewakili hasil. Pastikan nilai tertinggi dan nilai terendah variabel dengan interval nilai pada sumbu koordinat X dan Y.
Tahap 3: Gambar Scatter Diagram
Pasangan data yang sudah terkumpul digambarkan posisinya dalam sumbu koordinat dan catat semua hal yang terkait.
Tahap 4: Analisa Scatter Diagram
Menentukan hubungan korelasi dengan koefisien korelasi dari Scatter diagram tersebut.

5. Control Charts
Suatu cara yang digunakan untuk menggambarkan grafik data yang diperoleh dari nilai/angka yang diambil secara random, kemudian berdasarkan prinsip-prinsip statistik dilakukan analisa terhadap data-data tersebut untuk mengetahui kemampuan proses produksi dan untuk mengetahui apakah muncul keadaan abnormal pada proses produksi atau tidak.



Penyebab masalah: Penyebab umum pada kualitas dan penyebab khusus
Penyebab umum: sejumlah penyebab alami pada proses menyebabkan perubahan kualitas kecil pada produk (perubahan yang kecil, sulit untuk diukur, juga sulit dihilangkan).
Penyebab khusus: disebabkan bukan dari penyebab alami pada proses yang mengakibatkan peruabahn kualitas (perubahan kualitas besar, mudah dikenali, harus segera dihilangkan).
Control Chart
adalah suatu alat yang digunakan untuk membedakan penyebab khusus dengan penyebab umum secara ilmiah, untuk dapat menemukan terjadinya masalah abnormal pada proses.
6. Causse and Effect (Ishikawa) Diagram
Diagram ini digunakan untuk mencari akar permasalahan, juga berguna untuk menentukan faktor-faktor yang berakibat pada suatu karakteristik kualitas.Dengan faktor utama: manusia, metode kerja, lingkungan, mesin/alat, serta material/bahan.
Diagram ini mencari semua penyebab yang menimbulkan terjadinya suatu masalah, kemudian ditampilkan secara sistematis (grafis), untuk menunjukkan hubungan antara faktor penyebab dan masalah, hingga dapat ditampilkan dalam bentuk visual:


Tahap-tahap penggunaan cause and effect diagram:
Tahap 1: Pastikan masalah dan scope-nya
Bentuk tim untuk mengadakan analisa cause and effect, yang anggotanya merupakan wakil dari masing-masing deparement terkait, dan sebaiknya terdiri dari 3-6 orang.
Tahap 2: Pastikan faktor penyebab utama
Kombinasikan dengan flowchart dan prinsip diagram untuk menetukan segala kemungkinan faktor penyebab utama. Mencakup 4-8 jenis faktor penyebab, dan dapat dimulai dengan metode 5M1E: Man, Machine, Material, Method, Measure, dan Environment.
Tahap 3: Pastikan faktor penyebab sekunder
Kumpulkan semua pendapat, hindari jangan ada yang terlewatkan, membahas hingga ke detail akar permasalahan. Jabarkan semua faktor yang akan mempengaruhi masalah (Brainstorming), analisa mendalam 5W1H (Why, where, who, when, what, how), pastikan faktor penyebab utama (gunakan leveling method, histogram, pareto chart).
Tahap 4: Gambarkan cause and effect diagram
Gambarkan cause diagram berdasarkan faktor penyebab yang sudah bisa dipastikan. Berikut keterangan mengenai diagram tersebut:
Topik dan faktor penyebab utama di kotak, tanda panah untuk menunjukkan hubungan sebab akibat, faktor penyebab yang ringan dan sedang diposisikan sejajar, faktor penyebab yang terluar harus dilingkari, dan tambahkan catatan item-item yang penting.
7. Pareto Charts
Diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, yang umumnya menjadi prioritas, dipossikan di atas dan diselesaikan terlebih dahulu, karena bila tidak akan timbul masalah-masalah lain.
Menggunakan diagram batang dan grafik akumulasi utnuk menunjukkan faktor penyebab dominasi suatu permasalahan.
Tahap-tahap penggunaan pareto chart:
Tahap 1: kumpulkan data, hitung persentase dari setiap faktor penyebab
Kumpulkan data yang terkait, kemudian hitung persentase pengaruh dari setiap faktor penyebab tersebut.
Tahap 2: urutkan dan hitung persentase kumulatif
Urut dan hitung kumulasi persentase masing-masing faktor berdasarkan besarnya anka/nilai persentasenya.
Tahap 3: gambar diagram batang dan grafik akumulasinya
Gambar diagram batang untuk setiap faktor penyebab dan tambahan garis grafik akumulasi untuk persentasenya.
Tahap 4: tangkap key pointnya
Cari beberapa faktor yang terbesar yang aakumulasinya mencapai 80% dari total faktor penyebab.

7 ALAT PENGENDALI MUTU YANG BARU
1. The Affinity Diagram
Karyawan diberikan kesempatan untuk menuangkan idenya. Setiap karyawan (1 orang karyawan 1 buah kertas, sehingga jumlah karyawan pun dapat dihitung dengan mudah) diberi kertas kecil-kecil (brain storming), kemudian diminta untuk menuliskan ide-idenya. Kemudian kertas yang berisikan ide-ide tersebut dikelompokkan menurut jenisnya. Biasanya hal ini diterapkan di Jepang.


2. The Interrelationship Diagraph
Menunjukkan hubungan antar masalah.



3. Tree Diagrams
Digunakan untuk mengidentifikasi bila kita ingin membuat produk baru atau mengidentifikasi suatu masalah.


4. Prioritization Grid
Digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan multiple criteria, di mana terdapat criteria-kriteia dan bobot-bobot tertentu.



5. Matrix Diagram
Konsepnya sama dengan QFD (Quality Function Development).



6. Process Decision Program Chart
Digunakan untuk melihat kontingensi atau permasalahan yang ada.

7. Activity Network Diagram
Hampir sama dengan PERT (Program Evaluation and Review technique), dan menggunakan activity diagram.

Servqual landasan teori pemasaran jasa

A.Model Servqual
Dalam model servqual, kualitas jasa dapat didefinisikan sebagai “Penilaian atau sikap global berkenaan dengan superioritas suatu jasa”. Definisi ini didasarkan pada tiga landasan konseptual utama, yakni:
1.Kualitas jasa lebih sukar dievaluasi konsumen daripada kualitas barang
2.Persepsi terhadap kualitas jasa merupakan hasil dari perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual jasa
3.Evaluasi kualitas tidak hanya dilakukan atas hasil jasa, namun juga mencakup evaluasi terhadap proses penyampaian jasa

Model servqual meliputi analisis terhadap lima gap yang berpengaruh terhadap kualitas jasa. Gap pertama adalah kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen terhadap harapan pelanggan secara akurat, gap kedua berupa perbedaan antara persepsi manajemen terhadap haeapan konsumen dan kualitas jasa, gap ketiga berupa perbedaan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, gap keempat berupa perbedaan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal, dan gap kelima adalah kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan dan jasa yang diharapkan.
Model servqual dibangun berdasarkan pada asumsi bahwa konsumen membandingkan kinerja atribut jasa dengan standar ideal/sempurna untuk masing-masing atribut tersebut. Bila kinerja atribut melampaui standar, maka persepsi atas kualitas jasa keseluruhan akan meningkat dan sebaliknya. Dengan kata lain, model ini menganalisis gap antara dua variabel pokok, yakni jasa yang diharapkan dan jasa yang dipersepsikan/dirasakan.


Jasa yang diharapkan
Terdapat 10 faktor yang mempengaruhi harapan pelanggan terhadap suatu jasa, yaitu:
1.Enduring service intensifier, harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang mengenai suatu jasa
2.Kebutuhan pribadi
3.Transitory service intensifier, terdiri atas situasi darurat yang membutuhkan jasa tertentu
4.Persepsi pelanggan terhadap tingkat layanan perusahaan lain
5.Self-perceived role, yaitu persepsi pelanggan terhadap tingkat keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa
6.Faktor situasional yang berada diluar kendali penyedia jasa
7.Janji layanan eksplisit (iklan, perjanjian)
8.Janji layanan implisit (harga dan sarana pendukung jasa)
9.Word-of-mouth
10.Pengalaman masa lampau

Factors that influence customers expectation of service
•Source of desired service expectation
Dua faktor terbesar yang mempengaruhi desired service yaitu personal needs dan enduring service intensifiers. Personal needs yaitu kebutuhan penting dari konsumen baik fisik maupun psikis yang perlu adanya pemenuhan kebutuhan tersebut. Personal needs tersebut dapat dibagi menjadi banyak kategori yang beberapa dari kategori tersebut adalah fisik, sosial, psikologis, dan fungsional. Faktor yang kedua yaitu enduring service intensifiers, merupakan faktor yang menyebabkan konsumen semakin peka terhadap suatu jasa. Service intensifier ini dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu Desired service expectation dan personal service philosophy.
•Source of Adequate service expectations
Ada lima faktor yang mempengaruhi adequate service :
-Transitory service intensifiers
Hanya untuk sementara, jangka waktu pendek, faktor individu membuat konsumen lebih berhati-hati terhadap kebutuhan dan jasa. Situasi mendesak dimana jasa benar-benar dibutuhkan akan meningkatkan ekspektasi dari adequate service.
-Persived service alternative
Yaitu alternative penyediaan jasa yang lain dimana konsumen dapat memperoleh jasa. Jika konsumen memiliki pilihan yang banyak terhadap service provider maka level dari adequate service mereka lebih tinggi daripada konsumen yang percaya bahwa tidak akan mendapatkan service yang lebih baik dari provider yang lain.
-Customer self-perceived service role
Persepsi dari konsumen terhadap jasa yang mereka terima.
-Situsional faktors
Kondisi kerja jasa yang konsumennya dibawah kontrol dari service provider.
-Predicted service
Tingkatan dari jasa dimana konsumen percaya untuk memperoleh jasa yang diinginkan. Tipe ekspektasi jasa semacam ini dapat dilihat sebagai prediksi dari konsumen terhadap apa yang akan terjadi selama masa transaksi. Jika konsumen memprediksi jasa yang bagus maka level dari adequate service akan lebih tinggi dari pada yang memprediksikan jasa yang buruk.

Persepsi pelanggan terhadap jasa atau layanan

Dua dimensi mengenai perceived quality
•Konteks produk
Konteks produk disini meliputi antara lain kinerja yang berkaitan erat dengan kegiatan utama usaha.
•Konteks layanan
Konteks layanan disini meliputi :
i.Fasilitas fisik, perlengkpan dan penampilan karyawan yang berkualitas (tangible).
ii.Berkaitan dengan kinerja karyawan yang lebih akurat (realibility).
iii.Perlunya pengetahuan dan keahlian untuk mengerjakan tugas dengan benar selain itu karyawan harus mempunyai rasa percaya diri dan jujur (competence).
iv.Kemauan karyawan untuk membantu para pelanggan dan melayani mereka dengan cepat (responsiveness).
v.Memperhatikan para pelanggan secara individu (empaty).

Mendeskripsikan persepsi pelanggan
i.Bagaimana pelanggan merasakan layanan yang telah diterimanya, bagaimana pelanggan menilai ketika kualitas layanan yang dialami dan dirasakan itu puas.
ii.Persepsi yang ada dibenak pelanggan selalu mempertimbangkan secara relatif akan harapannya. Mengapa terjadi demikian : karena terdapatnya dinamika, penilaian selalu bergeser setiap saat dari satu orang ke orang lain atau dari satu budaya ke budaya lain. Oleh karena itu pertimbangan kualitas layanan atau jasa yang memuaskan pelanggan saat ini bisa berbeda untuk hari esok.
iii. Istilah jasa atau layanan yang dirasakan pelanggan adalah kualitas layanan jasa itu sendiri dan bagaimana kepuasan yang dirasakan karena pengalaman secara meneyeluruh. Perusahaan saat ini harus dapat berkompetensi dengan efektif bilamana mampu membedakan kualitas jasa atau layanan dan perbaikan kepuasan pelanggan.



Perceived Quality Menciptakan Nilai terhadap produk atau jasa dalam lima cara :
i.Alasan untuk membeli
Perceived quality terjalin erat dengan keputusan untuk melakukan pembelian. Ini dapat menyebabkan elemen program pemasaran lebih efektif jika Perceived Quality tinggi, tugas bagian promosi lebih efektif.
ii.Posisi
Sebuah nama merek pasti memliki nama tertentu, Apakah kelas ekonomi, lux, atau super lux. Semua ini akan berpengaruh terhadap nilai yang diharapkan oleh konsumen.
iii.Harga mahal
Suatu nama merek yang dipersepsikan memiliki kualitas yang tinggi akan mudah menetapkan harga yang relatif tinggi pula. Dampak bagi sebuah perusahaan, keuntungan akan meningkat .
iv.Minat para pengecer
Perceived quality sangat berarti bagi pengecer. Citra para pedagang perantara ini sangat dipengaruhi oleh produk atau jasa yang dipasarkan. Pengecer yang menjual produk atau merek global tentu memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan perantara yang memesarkan produk atau jasa bukan merek terkenal.
v.Perluasan Nama
Produk atau jasa dipersepsikan akan lebih mudah untuk melakukan perluasan merek dengan menghadirkan kategori atau produk jasa baru.

Jasa yang diharapkan
Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Jasa yang sama bisa dinilai secara berlainan oleh konsumen yang berbeda.


Dimensi kualitas jasa
Pengukuran kualitas jasa dalam model servqual didasarkan pada skala multi item yang dirancang untuk mengukur harapan dan persepsi pelanggan, serta gap di antara keduanya dalam dimensi-dimensi utama kualitas jasa. Terdapat lima dimensi utama yaitu:
1.Reliabilitas (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
2.Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap
3.Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan
4.Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikas yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan
5.Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi

B.Customer Expectation of Service
Expected service : two level of expectation
Konsumen memiliki tingkatan level ekspektasi yang berbeda terhadap service yang di terimanya. Ekspektasi mencerminkan harapan dan keinginan konsumen. Apabila harapan dan keinginan tersebut tidak terpenuhi maka konsumen tidak akan membeli jasa tersebut. Tingkatan pertama yaitu desired service dimana merupakan harapan dan keinginan konsumen terhadap suatu jasa. Tingkatan yang lebih rendah yaitu adequate service yaitu tingkatan jasa yang akan diterima oleh konsumen. Jarak antara jasa yang diharapkan dan diinginkan oleh konsumen jasa yang akan diterima oleh konsumen dengan zone of tolerance.





C.Pengukuran Gap 5
Penilaian kualitas jasa menggunakan model servqual mencakup perhitungan perbedaan di antara nilai yang diberikan para pelanggan untuk setiap pasang pernyataan berkaitan dengan harapan dan persepsi. Skor servqual untuk setiap pasang pernyataan, bagi masing-masing pelanggan dapat dihitung berdasarkan rumus berikut:
Pada prinsipnya, data yang diperoleh melalui instrument servqual dapat dipergunakan untuk menghitung skor gap kualitas jasa pada berbagai level secara rinci seperti dibawah ini.
•Item-by-item analysis, misalnya P1 - H1, P2 - H2, dan seterusnya
•Dimension-by-dimension analysis, contohnya, (P1 + P2 + P3 + P4/4) – (H1 + H2 + H3 + H4/4), dimana P1 sampai P4 dan H1 sampai H4 mencerminkan empat pernyataan persepsi dan harapan berkaitan dengan dimensi tertentu
•Perhitungan ukuran tunggal kualitas jasa atau gap servqual, yaitu (P1 + P2 +P3 + … + P22/22) – (H1+ H2 + H3 + … + H22/22)

Kamis, 16 Juli 2009

Ini salah satu karyaku waktu SMA tidak sempurna tapi ini adalah kenangan

MIRACLE

Kamis 14 Juli 2005

Namaku True Lovisia umurku 16 tahun,semestinya aku kini duduk di kelas dua SMA namun kini aku tinggal bersama Om Michael,Tante Claudia dan adik sepupuku yang bernama Robby serta bekerja di sebuah café di kota kelahiranku .Setiap harinya aku harus melayani tamu dengan keramahan dan seulas senyuman.Walau kalau mau jujur aku sedang dalam masa kegelapan dimana aku harus berhenti sekolah meninggalkan teman-teman dan sahabat sahabatku.Tiga tahun lalu aku harus kehilangan seorang adik perempuanku dan satu setengah tahun yang lalu aku kehilangan kedua orang tuaku mungkin Tuhan sedang memberiku ujian.Setengah tahun setelah orangtuaku meninggal aku berhenti menimba ilmu di kota Malang dan kini ku telah kembali ke kota yang selama ini telah lama kutinggalkan.Dan jika mau jujur dulunya aku bukanlah seorang gadis yang cantik dan memiliki tubuh yang ideal seperti para gadis pada umumnya.
Namun kini aku sudah mulai berdiet dan aku telah berhasil menurunkan berat ku sebesar 13 kg dan kini tubuhku bisa dibilang sudah ideal.Melihat perubahan dalam diriku pun Tanteku menginginkan aku untuk bersekolah kembali.

“Lovi,Tante rasa sekarang semangatmu telah bangkit kembali.Bagaimana jika kamu kembali bersekolah?”
“Tapi bagaimana dengan biayanya ?”
“Om dan Tante tak ada masalah tentang biaya.Jadi kamu mau kan bersekolah?”
“Mau .Terima kasih banyak ya Tante.”
“Ya udah kalo gitu,sekarang kamu pergi tidur dan besok biar Om kamu yang bicara ke kamu untuk langkah selanjutnya.”

Setelah mengobrol Tante menyuruhku pergi tidur karena besok aku harus bekerja.Dan aku memasuki kamarku dengan langkah yang riang dan tertidur dengan pulas dalam sekejap.

Jumat 15 Juli 2005

Keesokan harinya aku terbangun oleh suara weker yang berdering.Pagi yang cerah membuatku merasa bahwa hari ini akan menjadi hari yang indah bagiku.Kulangkahkan kakiku menuju halaman depan rumah dan mulai menyapu halaman dan menyiram tanaman.Maklum pekerja di rumah kami sedang pulang kampung..Setelah semuanya selesai aku pergi ke kamar mandi dan menyegarkan diriku dengan air dingin yang mengguyur seluruh tubuhku.Jam menunjukkan pukul 06.05 aku bersama Om,Tante dan sepupuku Robby makan pagi bersama di meja makan.

“Lovi,besok Om akan mengantarmu untuk mendaftar ke sekolah jadi hari ini sebaiknya kamu mengundurkan diri dari pekerjaan mu karna Om dan tante tidak mau nantinya kamu kelabakan dengan sekolahmu”.
“Maksud Om aku berhenti bekerja dan hanya bersekolah saja?”
“Iya….Kamu mau kan?”
“Om aku ingin bersekolah sambil bekerja dengan begitu aku juga bisa menabung sedikit demi sedikit untuk keperluan pribadiku.Bolehkan Om?”
“Tapi…sekolahmu..?”
“Aku janji aku akan tetap mengutamakan sekolah.Jadi……..?”

Tiba-tiba Tante dan Robby ikut memberi dukungan kepadaku dan mencoba untuk membujuk Om Michael.

“Kalau Tante setuju aja asal kamu bahagia ngejalanin semuanya”.
“Robby sich yakin banget, kalo Mbak Lovi pasti bisa ngejalanin semuanya.Jadi ijinin aja deh Pa!”
“Ya sudah kalo begitu kamu boleh bekerja sambil bersekolah tapi ingat janjimu loh!”
“Iya Lovi janji.”

Setelah makan pagi Om dan Robby berangkat bekerja sedangkan aku dan Tante membereskan meja makan.Akhirnya hari semakin siang Tante mengantarku ke tempat kerja lalu Tante mengarahkan mobilnya di tempat kerjanya.Sesampainya di Silver café aku segera bekerja bersama karyawan –karyawan yang lebih senior dan salah satunya adalah Mas Andika.Mas Andika adalah seorang pemuda tampan yang berumur 23 tahun yang menjadi favorit para pengunjung tempat kerjaku dan para karyawan di sini, ia sudah bekerja di sini sekitar tiga tahunan sedangkan aku baru bekerja sekitar satu tahun sejak aku kehilangan kedua orang tuaku dan Mas Andika-lah yang menjadi sahabatku yang senantiasa menghiburku di saat pertama aku masuk kerja ketika aku masih dalam keterpurukan dalam kesedihanku yang mendalam akibat meninggalnya kedua orang tuaku.
Pemilik Silver Café bernama Ibu Diana,suami beliau bernama Bapak Thomas adalah seorang pengusaha besar di kota ini.Ibu Diana mempunyai dua orang anak satu anak perempuan dan satu anak laki-laki.Tapi kami hanya mengenal anak perempuannya sedangkan anak laki-lakinya kami tak pernah megetahui wajahnya apalagi mengenalnya. Tak terasa hari sudah semakin siang dan kini adalah waktunya kami beristirahat untuk makan siang.Di sela-sela makan siang aku bercerita tentang keinginanku untuk bersekolah kembali kepada Mas Andika.Mendengar hal tersebut Mas Andika sangat mendukung keinginanku untuk kembali bersekolah sambil tetap bekerja.

“Kalau begitu kamu harus bilang kepada Ibu Diana agar jam kerjamu dapat disesuaikan agar nantinya sekolahmu tidak terganggu oleh pekerjaaanmu begitu juga sebaliknya!”
“Iya,nanti aku akan membicarakan hal ini ke Ibu Diana.Tapi bagaimana cara ngomongnya ?”
“Bagaimana kalo aku temani kamu menghadap beliau?”
“Sungguh ?”
“Iya nanti Mas akan bantu mgomong ke Ibu Diana”.

Setelah jam makan siang selesai kami berdua kembali bekerja.Pengunjung hari ini bisa dibilang cukup ramai sehingga hari ini terasa cukup melelahkan juga namun aku tetap bekerja dengan penuh semangat.Jam kerjaku telah selesai ,Mas Andika telah menungguku untuk mengantarku ke tempat tinggal Ibu Diana karena kebetulan hari ini Ibu Diana sudah pulang terlebih dahulu dua jam yang lalu.

Jumat pukul 18.12

Sepeda motor Mas Andika berjalan di sepanjang kompleks perumahan yang mewah.Lampu-lampu di pinggir jalan menerangi jalan yang kami lewati yang juga membuat rumah-rumah nampak begitu megah,indah dan mewah dengan berbagai macam arsitektur yang dimiliki setiap rumah yang aku lihat di sepanjang jalan menuju rumah Ibu Diana.Tak terasa kami telah sampai di sebuah rumah yang besar bercat warna pastel dan gerbang rumah besar berwarna putih.Mas Andika dan aku turun dari sepeda dan melaporkan kedatangan kami di pos satpam di samping gerbang.Kami berdua akhirnya diperbolehkan untuk masuk ke dalam.Mas Andika memarkirkan sepeda motornya di halaman depan rumah ibu Diana.Kami berdua melangkahkan kaki menaiki tangga rumah menuju pintu rumah yang besar terbuat dari kayu yang di cat putih dengan ukiran-ukiran naga emas di setiap sisi pintu.Pintu itu tiba-tiba terbuka dan kami disambut oleh Mbak Rosa anak perempuan dari Ibu Diana dengan senyuman yang ramah seperti biasanya kami berdua dibimbingnya ke ruang tamu dan dipersilakan duduk di sofa yang berwarna pastel serta disodori minuman dan cemilan.Kamipun mengobrol dengan Mbak Rosa sambil menunggu Ibu Diana turun dari kamarnya.Akhirnya beberapa menit kemudian Ibu Diana muncul di hadapan kami,beliau menyapa dengan kehangatan seperti seorang Ibu kepada anaknya.Aku pun memberikan penjelasan maksud kedatanganku,MasAndika juga turut membantuku.

“Jadi begitu,tapi apakah sekolahmu memperbolehkan siswanya untuk bekerja paruh waktu?”
“Saya juga belum mengetahuinya secara pasti.”
“Memangnya dek Lovi mau bersekolah dimana?”
“SMUN Bhakti 2.”
“Oooh,kalau disana sepengetahuan Ibu siswanya diperbolehkan tapi harus melalui ijin kepala sekolah.”
“Kalau begitu saya boleh bekerja paruh waktu kan Bu?”
“Mmmmm..,boleh tapi kamu harus minta surat ijin dari kepala sekolah dan kamu harus janji bahwa antara pekerjaan dan sekolah harus berjalan seimbang.Kamu mengertikan dek Lovi?”
“Iya Bu,saya mengerti terima kasih banyak.”
“Sama-sama.”

Kami meneruskan obrolan kami sambil menyantap minuman dan cemilan yang disediakan.Setelah itu kami berdua akhirnya pamit untuk pulang.Sepeda motor Mas Andika pun berjalan menuju gerbang namun sewaktu kami mau keluar dari gerbang kami berpapasan dengan mobil Kijang Innova berwarna hitam yang masuk ke dalam rumah Ibu Diana.Melihat itu aku berpikir mungkin itu mobil tamunya Ibu Diana.Kami berdua pun melanjutkan perjalanan kami.Mas Andika mengantarku pulang ke rumah.

“Kita sudah sampai rumahmu Lovi!”
“Iya…”
“Kalo gitu aku pulang dulu ya?!”
“ Ya,makasih banyak ya!”
“Sampai bertemu besok ya!?”
“Besok mungkin saya besok tidak akan datang ke café karna saya harus mendaftar ke sekolah besok bersama Om saya!”
“Kalo gitu semoga besok semuanya berjalan lancar.”
“Makasih Mas,kalo begitu hati-hati di jalan ya!”

Seulas senyum terukir di wajah Mas Andika.Ia berlalu pergi diiringi suara deru motornya yang semakin lama menghilang bersama sosoknya yang semakin lama semakin tak terlihat lagi.Malam yang melelahkan membuatku terlelap dan berharap besok menjadi hari yang cerah.

Sabtu 16 Juli 2005

Omku mengantarku ke SMUN Bhakti serta mengurus semua berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaranku.Sambil menunggu aku berkeliling sekolah melihat-lihat keadaan sekolah yang akan mengembalikan masa-masa remajaku yang sempat hilang.Kutelusuri lorong-lorong kelas yang sepi dan taman-taman sekolah yang dipenuhi dengan pohon-pohon yang besar yang dibawahnya terdapat bangku-bangku taman.Seketika kutemukan segerombolan anak cowok yang sedang bermain basket di lapangan basket yang terdapat di sisi lain taman yang rindang.Kumemandang mereka yang bermain basket dengan keringat yang mengucur di badan mereka yang sehingga membuat mereka melepas kaos mereka yang mulai basah terkena rembesan keringat.Seketika itu pula kutemukan sesosok seorang cowok berbadan tinggi,berwajah tampan dengan rambut lurusnya yang dibelah tengah yang bermain dengan mata yang tajam melewati semua lawan yang menghalanginya untuk memasukkan bola.Akhirnya ia memasukkan bola dan sebuah senyum kenangan terukir di wajahnya.Aku pun melanjutkan untuk menelusuri lingkungan sekolah.Beberapa waktu kemudian aku beserta Om Michael akhirnya pulang dan paman juga telah mendapatkan ijin agar aku bisa bekerja paruh waktu.Sesampainya di rumah aku mendapat telepon dari Mas Andika bahwa untuk sementara aku di beri cuti agar bisa mengatur antara jam kerja dan sekolahku.Mendengar itu aku merasa senang namun aku juga tidak merasa enak hati kepada Ibu Diana yang telah memberiku keringanan.Menjelang sore hari aku dan keluarga Tanteku menuju gereja untuk menghadiri misa sabtu.Sepulangnya dari gereja mereka mengantarku untuk membeli baju seragam setelah itu kami makan malam bersama di restoran favorit kami.Sambil kami makan kami mengobrol tentang banyak hal.Malampun semakin larut lampu-lampu kota menerangi jalan raya yang masih penuh dengan kendaraan yang berlalu-lalang dan menerangi trotoar yang dilewati pasangan-pasangan muda maupun tua untuk melewatkan malam mingguan di bawah langit malam yang penuh bintang.Sesampainya di rumah Om dan Tante langsung mengunci semua pintu rumah dan beristirahat sedangkan Robby menghabiskan waktu bermain play station.Dan aku menghabiskan waktu di depan komputer menyelesaikan novel yang aku buat untuk kukirimkan ke lomba menulis novel.

Minggu pagi di rumah Ibu Diana

Mobil Kijang Innova pun memasuki pekarangan rumahku.Dan anakku memasuki ruang tamu dengan tampang yang lusuh dan kacau.Aku menegurnya.

“Rick,semalam kamu kemana aja?”
“Ricky hanya menginap di rumah teman kok!”
“Mama,papa dan kakakmu tak habis pikir mengapa kamu terus-terusan begini.Memangnya kamu ada masalah?Kalo kamu memang ada masalah kamu seharusnya diskusikan dengan kami kan keluargamu.”
“Keluarga?Keluarga ?Keluarga apa?”
“Apa maksudmu?”
“Keluarga yang tak membiarkan anaknya bahagia apakah bisa disebut dengan keluarga?”
“Rupaya kamu masih menyalakan mama atas kematian Angel?”
“Ya dan jika mama ingin mengetahui mengapa aku selama setahun ini berubah menjadi anak yang menyusahkan itu semua adalah kesalahan kalian.”
“Kk..kamu benar-benar anak yang durhaka.Sekarang masuk ke kamarmu dan ingat besok kamu harus masuk sekolah karena mulai besok kamu sudah kelas tiga SMA dan mama ingin kamu lulus dengan nilai yang memuaskan.”
“Ya..ya.ya.”


Di kamar Ricky

Kubanting pintu kamarku sambil melampiaskan segala kekesalan dalam hatiku.Mama selalu saja berusaha membatasiku dalam segala hal bahkan dalam hal perasaanku yang membuatku merasakan beban yang selama ini terus menghantuiku.Pagi yang cerah membuatku sedikit meredakan amarah yang bergelora dalam hatiku.Pikiranku kembali ke masa setahun yang lalu dimana kenangan-kenangan tentang Angel muncul satu demi satu.Perasaanku pun semakin rancu dan aku mencoba untuk membawa semua perasaan ke dalam tempat tidurku yang empuk.

Senin

(Lovisia)
Hari pertamaku masuk sekolah aku mendapati teman-teman yang ramah dan menyenangkan.Teman sebangkuku bernama Lusi ia adalah cewek yang supel dan tomboy aku sehingga cepat akrab dengannya.Bel tanda pelajaran telah berbunyi, para siswa bergegas menuju keluar kelas termasuk Lusi.Ia memang terburu-buru pulang karena ia ada urusan dengan keluarganya sedangkan aku menunggu sedikit lama sampai keadaan sekolah mulai sedikit sepi kuarahkan kakiku menuju keluar kelas melewati lorong-lorong kelas matahari yang terik membuat udara semakin panas.Di sisi lain taman kumelihat segerombolan anak cowok yang bermain basket.Kusandarkan diriku pada bangku taman sekolah di bawah pohon yang rindang kukeluarkan kertas untuk mencari inspirasi untuk novel yang sedang aku buat.

Di lapangan basket

“Ehh,cewek itu datang lagi tuch!”
“Iya,kemarin sabtu ia juga datang kan?!?”
“Iya….iya hari Sabtu.Eh cewek itu lagi ngapain ya?”
“Mungkin ia lagi ngincer salah satu dari antara kita soalnya dari tadi ia melihat kea rah kita terus.”

Dasar mereka kalau ada cewek cantik pasti di bicarakan.Mereka itu sahabat-sahabat aku nama mereka adalah Rio,Deni,Doddy dan Anton.Kami berlima melanjutkan permainan basket kami.Tapi namanya juga cowok kalau ada cewek cantik pasti digodain terus tapi cewek itu hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa dan terus menggerakkan tangannya entah apa yang ditulisnya.Beberapa saat kemudian cewek itu beranjak dari bangku taman.Melihat itu aku berpikir mungkin cewek itu sudah mau pulang ke rumahnya apalagi hari sudah semakin sore.

Di kamar Lovisia

“Huaaaah capeknya.”

Hari yang melelahkan tapi aku bahagia karena akhirnya aku bisa kembali ke masa remajaku yang sempat hilang.Tadi aku juga digodain lima orang cowok tepatnya hanya empat cowok karena ada satu cowok yang sepertinya tidak mau ikut-ikutan mengikuti tingkah laku temannya yang terus-terusan menggoda aku.Tiba-tiba pintu kamarku diketuk oleh adik sepupuku Robby.Aku membukakan pintu kamarku.

“Mbak Lovi gimana hari pertama sekolahnya?Seneng ndak?”
“Seneng banget aku juga sudah bisa akrab sama temen sekelasku terutama teman sebangkuku Lusi .”
“Syukur deh kalo gitu Robby sempat khawatir.”
“Tahun depan Robby juga masuk ke sekolah Mbak Lovi Boleh kan?”
“Boleh lagian Mbak juga seneng kok kalo kamu sekolah bareng mbak.”

Di hari yang semakin sore aku menghabiskan waktuku untuk mempelajari pelajaran yang tadi kupelajari di sekolah sedangkan Robby tidur pulas di sofa ruang tamu.Menjelang malam Om dan Tante pun telah sampai di rumah melihat Robby yang masih tertidur pulas Om membangunkannya lalu menyuruhnya segera mandi sedangkan aku sedang menyiapkan makan malam untuk kami semua.Om membaringkan dirinya di sofa sedangkan Tante ikut membantuku di dapur.

“Jadi hari ini kamu sudah masak?!”
“Iya.”
“Makasih banyak kalau ndak ada kamu bibi pasti kerepotan habis biasanya kan Bi Inah ama Pak Parto yang kerjain semuanya.”
“Gak apa-apa, lagian Lovi seneng kok bisa bantuin Tante.”
“Tapi tenang aja besok lusa Bi Inah ama Pak Parto udah mau balik lagi ke sini.”
“Ya syukur kalo gitu rupaya urusan mereka di desa sudah kelar.”
“Nah, masakannya sudah selesai sekarang tinggal di taruh di meja makan.”

Setelah menata meja makan sekeluarga duduk mengelilingi meja makan lalu berdoa bersama dan menyantap hidangan yang telah aku siapkan bersama Tante.Kami berempat juga mengobrol tentang hari pertamaku bersekolah.

Di kamar Ricky

Handphoneku berdering rupaya Rio menelponku.

“Rick,malem ini kamu ada acara kagak?”
“Gak ada sich emangnya kenapa?”
“Kamu tau kan si Gita ama Dea?”
“Tahu emangnya kenapa?”
“Mereka berdua ngajak kita-kita jalan bareng malam ini,kamu ikutan kan?”
“Nggak ah,kalo ama dua cewek itu aku muales banget.”
“Muales gimana sih maksudmu?”
“Kamu tahu kan dua cewek itu kecentilan banget apalagi si Gita aku males ngeladenin dia.”
“Ya udah deh kalo gitu berarti kita musti berangkat tanpa kamu.”
“Ya deh lagian aku capek banget.”
“So see u tomorrow bye.”
“Bye.”

Hari pertamaku di bangku kelas tiga berjalan biasa-biasa saja kecuali kehadiran seorang cewek di bangku taman sewaktu pulang sekolah tadi.

“Kenapa aku jadi mikirin cewek itu sich?”

Selasa

“Pagi Ricky.”
“Pagi Git.”
“Semalem kamu kok ndak ikutan sih?”
“Aku semalem capek banget jadi sorry banget ya?”
“Aku maafin kok tapi lain kali kamu harus ikutan jalan ama kita-kita.”
“Aku usahin deh.”

Gita menggandeng tanganku menuju lorong-lorong kelas.Aku bener-bener kehabisan akal menghadapi cewek seperti Gita.Sudah setahun lamanya dia selalu mencoba untuk menggaetku maklum dia merupakan cewek yang biasanya digandrungi cowok-cowok di sekolah.Tapi setahun yang lalu aku lebih memilih Angel cewek yang masih ada di hatiku sampai saat ini yang telah meninggalkan diriku untuk selama-lamanya.Akhirnya Gita berlalu pergi memasuki kelasnya dan aku terbebas dari cewek centil itu untuk sementara.
Pada jam istirahat aku dan teman-temanku nongkrong bareng di kantin sekolah.Dasar mereka berempat lagi-lagi bicarain soal cewek-cewek.Tak kuhiraukan pembicaraan mereka dan aku menikmati minuman coca cola dingin sambil mengarahkan pandangan ke sekitarku.Seketika kutemukan sosok seorang cewek yang duduk bersama teman-temannya di bangku taman sekolah dia tampak begitu manis dengan tawa yang menghiasi wajahnya.

“Ricky…Ricky halooo.”
“Aaa..ada apa?”
“Kamu kok malah bengong sich”
“Emangnya kamu ada masalah ama ortumu lagi?”
“Nggak ada apa-apa kok.”
“Ya udah kalo gitu.”
“Oh ya temen-temen pulang sekolah nanti kita harus ngurusin pendaftaran klub basket.”
“Jadi kita ketemuan pulang sekolah?”
“Ya,jadi jangan sampai lupa lho.”
“Oke deh…”
Bel berbunyi kami berlima pergi menuju ke kelas kami.

Sepulang sekolah di kelas X.8

“Lovi ikut aku yuk!”
“Kemana?”
“Ke lapangan basket karena hari ini aku mau daftar untuk ikutan ekskul basket.”
“Ya udah aku temani tapi aku nunggu kamu di bangku taman aja ya?!”

Lusi mengiyakan perkataanku.Aku mengikuti langkahnya menuju ke lapangan basket.

Di lapangan basket

“Guys, lihat cewek itu datang lagi lho!”
“Mana…?”
“Itu tu…di pinggir lapangan .”
“Mana?”
“Itu disamping cewek yang rambutnya cepak.”
“Wah,mungkin dia mau daftar jadi pemain ato jadi manejer nih!”
“Eh temennya nyamperin kita tuh tapi dia kok malah pergi ya?”

Teman cewek itu menghampiri kami untuk mendaftar jadi pemain.Tetapi cewek itu mengarahkan kakinya menuju bangku taman di sisi lain lapangan basket

“Jadi namamu Lusi kelas 1.8?”
“Iya.”
“Oh ya ,temen cewek yang tadi jalan bareng ama kamu ndak ikutan daftar jadi pemain basket?.”
“Maksudmu temen cewekku yang rambutnya panjang sebahu yang pakai tas merah yang tadi ngobrol sama aku di pinggir lapangan ?”
“Iya,emangnya nama cewek itu siapa?”
“Namanya Lovisia dia temen sebangkuku.Emangnya situ naksir ama dia ya?”
“Naksir sich belom tapi kalo ngefans iya.”
“Ohhh gitu.Oh ya kak jadi seleksi pemainnya kapan?”
“Seleksinya hari Kamis jam tiga sore.Datengnya jangan sampai telat dan ajak temenmu juga soalnya temen-temen aku yang lain juga mau kenalan,ok?!”
“Ok,Oh ya,kamu kan udah tahu namaku jadi…”
“Ya ampun aku lupa nama aku Deni aku kelas 3 IPS 2 .”
“Kalo gitu sampai ketemu hari Kamis Deni.”

Lusi pergi menghampiri Lovisia.Lovi beranjak dari bangku taman dan sosoknya menghilang bersama Lusi temannya.Rupaya namanya.’Lovisia’.Kami semua jadi tidak sabar untuk berkenalan dengannya termasuk aku.Entah mengapa Lovisia membuatku merasa penasaran.Menjelang sore aku dan teman-teman telah menyelesaikan pendaftaran cukup melelahkan memang tapi semua ini adalah tugas kami lagipula teman-teman yang lain juga mendapatkan kenalan baru terutama kenalan cewek biasalah anak cowok.

Di jalan……

Lusi mengantarku dengan mobilnya,jangan heran jika mobilnya tergolong mewah karena ia juga merupakan anak orang kelas atas.Di perjalanan Lusi mengajakku mengobrol.Kami bercerita panjang lebar tentang kehidupan kami.Mendengar perjalanan hidupku Lusi terlihat sangat tertarik dan bersimpati.Dia juga mendukungku untuk bersekolah sambil bekerja paruh waktu.
“Jadi kapan kamu mulai kerja di Silver café lagi?”
“Aku akan bekerja kembali setelah jadwal ekskul dan bimbingan sekolah diatur secara pasti oleh pihak sekolah agar aku dapat mengatur jam kerjaku.”
“Kalo gitu kapan-kapan aku mampir deh ke sana.Boleh kan?”
“Boleh tapi jangan minta diskon ato traktir ya!”
“Ha…ha….ha..ha..Kamu ini ada-ada aja aku pasti bayar kok.Oh ya hari kamis jam tiga sore kamu temani aku ke skul ya?”
“Basket lagi?”
“Iya,soalnya aku harus ikut seleksinya dulu.Kamu mau kan?”
“Ya udah deh aku temenin.”
“Jangan khawatir nanti aku kasih imbalan deh ke kamu!”
“Kamu ndak perlu kasih imbalan lagian aku tulus kok nemenin kamu!”
“Oh ya,tadi ada kakak-kakak senior mau kenalan ama kamu kamu mau kan aku kenalin?”
“Kakak-kakak senior?Cowok ato cewek?”
“Ya cowok donk.”
“Emangnya kamu kenal ama mereka?”
“Aku sih baru kenal satu namanya Deni dia orangnya cakep lho!”
“Mmm…”
“Mau ya ?Soalnya aku udah janji untuk ngenalin kamu ke temen-temennya dia.”
“Kalo kamu udah janji ya udahlah aku mau deh kenalan ama mereka.”

Mobil Lusi telah mengantarkanku hingga depan pintu rumahku.Kumasuki kamarku lalu aku masuk ke kamar mandi dan membersihkan diriku yang telah seharian beraktivitas di sekolah.

Hari kamis pun tiba…….

Seperti biasa kantin pada jam istirahat penuh dengan orang-orang berdesak-desakan kami berlima duduk di pojok kantin.Tak sengaja Deni bertemu dengan Lusi,Deni mengenalkan dia pada kami dan ia juga meminta nomor hp Lusi.Di ujung pembicaraan kami berjanji untuk bertemu nanti sore dan Lusi berjanji akan mengenalkan kami pada Lovi.

Pukul 14.46 di lapangan basket(next on fb)

Melihat kedatangan Lusi dan Lovi kami berlima beranjak menghampiri mereka.Kami berkenalan dengan Lovi.Kesan pertama yang kudapat dari perkenalan kami rupaya ia adalah cewek yang ramah selain itu jika dipandang dengan jarak sedekat ini ia tampak lebih manis dan cantik.Tiba-tiba Lovi pamit pada kami.

“Eeeh, aku ke aula dulu ya?”
“Ke aula emangnya kamu mau ngapain? Di sini aja ama kita”
“Lovi ini juga lagi ikut seleksi Dod”
“Jadi kamu ikut seleksi cheer ya?”
“Bukan, aku ikut seleksi paduan suara.Jadi aku pamit dulu ya?”
“Ya udah ke sana aja nanti kamu ke sini lagi ya?”
“Iya nanti aku pasti balik kok.”

Lovi mengarahkan langkah kakinya menuju aula sedangkan aku dan teman-teman yang lain memulai seleksi basket di awal tahun ajaran yang baru ini dan pak Bambang guru pembibing ekskul mulai membagi ke tugas kepada kami untuk menyeleksi.Rupaya Lusi teman Lovi bisa dibilang merupakan peserta seleksi yang memiliki skill bagus dan ia lulus seleksi serta resmi menjadi anggota tim basket putri.
Menjelang akhir seleksi aku mencuri kesempatan untuk membeli minuman di kantin.Terdengar dari kejauhan suara nyanyian seorang gadis yang terdengar merdu,indah,membawa segala rasa yang ada dalam lagu tersebut .Aku tergoda untuk mencari tahu asal suara tersebut rupaya suara itu berasal dari aula.Akupun terkesima melihat sosok pemilik suara indah tersebut yang tak lain adalah’Lovisia.’Setelah ia menyelesaikan nyanyiannya gemuruh tepuk tangan penonton terdengar di seluruh ruangan aula.Dan ia turun dari panggung menghampiriku yang berdiri di pojok aula.

“Hai,kamu kok disini?”
“Iya,tadi aku ndak sengaja denger kamu nyanyi jadi aku….”
“Oooh gitu,sekarang kamu mau ke mana?”
“Ke kantin.Kamu mau ikut ?”
“Boleh deh.Lagipula seleksinya sudah selesai kok!”

Kami berdua melangkahkan kaki kami menuju kantin.Aku membelikan minuman untuk kami berdua setelah itu kami duduk di bangku kantin dan mengobrol.

“Suaramu bagus banget lho!”
“Makasih.Permainan basket kamu juga bagus kok!”
“Emangnya kamu perhatiin aku main?”
“Ya iya ,kalo ndak salah sejak sabtu kemarin kamu main bareng ama temen-temen kamu kan?”
“Iya hari itu memang aku juga lihat kamu hari senin waktu pulang sekolah juga.”
“Rupaya kamu perhatiin aku juga.Aku kira kamu cuekin aku habis kamu diem banget dibandingin temen-temen kamu yang jahil.”
“Mmmm waktu itu kalo ndak salah kamu sedang nulis kan?”
“Iya”
“Nulis apa?”
“Aku nulis inspirasi untuk nambahin cerita novelku.”
“Novel?”
“Iya novel rencananya sich aku mau ikut lomba nulis novel.”
“Kalo gitu aku doain semoga sukses deh.”
“Makasih.”

Handphoneku berdering rupaya ada sms dari Deni.

Rick aq ama temen2 & Lusi jln dulu ya.Tlg anterin plg Lovi .Soalnya aq mau pdkt ama Lusi lgan kita2 kagak mau gangguin u dikantin kan jarang2 u mau deket ama ce.KITA SEMUA DUKUNG KOK.Ok bye……….

“Eee Lov kamu aku anterin pulang ya? Soalnya Lusi ama temen-temen aku udah jalan duluan.”
“Ya udahlah ndak apa-apa kok.Emangnya yang sms kamu baruan itu temen kamu?”
“Iya.Jadi gimana kalo kita pulang aja?”
“Ayo.”

Mereka berdua berjalan beriringan di bawah langit yang makin lama semakin tampak kemerah-merahan tanda matahari mulai terbenam.Dan mereka mengarahkan langkah kaki mereka menuju ke tempat dimana Ricky memarkirkan mobilnya.Ricky menjalankan mobilnya dan mengantar Lovi pulang ke rumahnya.Dalam perjalanan pulang ke rumah mereka berdua terlibat dalam pembicaraan yang akrab seperti dua teman lama yang tidak pernah bertemu.Tanpa terasa langit sudah mulai gelap dan lampu-lampu di pinggir jalan juga mulai menyala dan mobil Ricky telah berhenti tepat di depan rumah Lovi.Mereka berdua saling berpamitan namun jelas terlihat
di wajah kedua muda-mudi itu bahwa seulas senyuman yang tulus terukir di wajah belia mereka.

Keesokan harinya di sekolah (Jumat pagi)

“Good morning guys!”
“Pagi juga Gita ada perlu apa nih?”
“Siapa yang bilang aku ada perlu ama kamu.Aku cuma ada perlu sama Ricky tahu!”

Mendengar itu Rio tampaknya kecewa banget karena dia sudah lama banget naksir si Gita cewek yang kecentilan yang kini berdiri tepat di sampingku.Dan Gita si cewek reseh mulai beraksi.

“Rick,kemaren sore kamu pulang sama cewek cakep ya?”
“Iya.”
“Namanya siapa ?”
“Aku rasa kamu ndak perlu tahu deh!”
“Kok kamu gitu sih!”

Lalu aku pun meninggalkan Gita yang tampaknya mulai jengkel oleh sikapku.


Jam istirahat di kantin.

Kantin mulai ramai aku duduk seorang di pojok kantin sambil menikmati minuman coca cola dingin milikku.Pagi tadi aku dan Lusi sempat bercerita banyak tentang kejadian kemarin rupaya Lusi sedang naksir si Deni jadi ia mengatakan bahwa mungkin beberapa waktu ini aku dan dia untuk sementara tidak bisa jalan bareng.Jadi hasilnya jam istirahat kali ini aku duduk sendirian.

“Hai Lov!”
“Hai.”
“Kamu sendirian saja nich?”
“Iya.”
“Memangnya Lusi kemana?”
“Lagi sama Deni.”
“Oooh …begitu rupaya.”
“Kamu sendiri kenapa sendirian?Temen-temen kamu emangnya pada kemana?”
“Doddy dan Anton lagi main basket sedangkan Deni dan Rio lagi usaha ngedeketin cewek gebetannya masing-masing.So, alhasil aku jadi sendirian .”
“Oh ya,pulang sekolah nanti boleh ndak aku antar kamu pulang?”
“Boleh,tapi apa aku ndak ngerepotin kamu nantinya?”
“Ndak ngerepotin kok lagipula…..”
“Lagipula apa?”

Namun Ricky tidak meneruskan perkataanya tadi dan mengganti topik pembicaraan kami.Dan kami mengobrol hingga jam istirahat usai.

Di kejauhan.

Seperti biasa Rio selalu saja mencoba untuk mendekatiku dan aku mencoba memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu tentang cewek gebetannya si Ricky.

“Rio kelihatannya si Deni punya gebetan baru ya?”
“Sepertinya sih iya.”
“Cewek itu siapa sih?”
“Namanya Lovisia dia anak kelas X.8 anaknya cantik lho!”
“Cantikan mana sama aku?”
“Cantikan kamu donk Git!”
“Yang bener?”

Tiba-tiba Dea datang menghampiriku dan mengajakku ke kantin.Dan Rio kutinggalkan begitu saja.Di kantin Dea menunjukkanku ke arah pojok kantin dimana Ricky dan seorang cewek sedang mengobrol dengan bahagianya.Api cemburu mulai menyala dan tubuhku mulai bertambah panas dibuatnya.Bagiku tak seorang pun boleh mendekati Ricky kecuali aku.Kurasa aku harus segera mencari akal untuk memisahkan mereka berdua.

Pulang sekolah


(Ricky)
Bel berbunyi tanda sekolah telah usai.Aku bergegas menuju kelas Lovi.Melihatku terburu-buru pergi teman-temanku(Rio,Doddy dan Anton) mengejarku.

“Rick,kamu kok ninggalin kita-kita sich emangnya kamu mau kemana?”
“Sorry deh kalo aku ninggalin kalian untuk hari ini soalnya aku ada janji nih!”
“Tumben.Emangnya kamu ada janji ama siapa sih?”
“Sama ….sama Lovi.”
“Pantesan tapi omong-omong seleramu dari dulu memang ok punya.”
“Oh ya Deni kemana?”
“Biasa tuh anak kalo udah ada cewek yang di taksir pasti kita dicuekin.”
“Ya sudah kalian jangan marah-marah gitu donk!”
“Rick kamu jangan sampai seperti Deni lho?!”
“Iya aku tahu kok lagian aku masih butuh dukungan dari kalian semua.”
“Janji?”
“Janji.Sekarang aku ke kelasnya si Lovi kalian mau ikutan kagak?”
“Iya deh kita ikutan jadi obat nyamuknya.”
“Haa..ha….ha…ha kalian ini biasa aja.”

Kamipun mengarahkan langkah kaki kami menuju ke pintu gerbang sekolah. Ketika pintu gerbang mulai terlihat dalam pandangan mataku kutemukan sosok gadis yang sedang menungguku dan menyambutku dengan senyumannya yang manis.Dan aku membalasnya dengan senyuman semanis mungkin sambil menghampirinya dan menyapanya.

“Hai Lov udah nunggu lama ya?”
“Ndak lama kok Rick.Aku juga baru saja keluar dari kelas.”

Teman-temanku menghampiri kami berdua dan berpamitan pulang lalu meninggalkan kami berdua.Mereka benar-benar teman yang pengertian.

“Sepertinya anak-anak yang lain udah pada pulang semua.Bagaimana kalo aku antar kamu pulang juga sekarang ?”

Lovi hanya menganggukan kepalanya.Dan kami pun naik mobilku dan aku mengarahkan mobilku keluar dari lingkungan sekolah.

Di kejauhan

(Gita)
Rupaya Ricky memang tertarik pada Lovisia anak baru yang sok cantik itu.Sampai-sampai Ricky memberi perhatian sebegitu besarnya pada cewek jelek seperti dia.Sehingga membuat aku dicampakkan habis-habisan oleh Ricky.Kurasa aku harus memberi pelajaran sama dia supaya dia tidak main-main denganku .Dan aku Gita pasti bisa buat dia sengsara.Jadi kita lihat saja nanti.

Di mobil Ricky

“Oh ya Lov,sebelum pulang kamu mau ndak kalo aku ajak makan siang dulu?”
“Boleh deh.”

(Lovi)
Ricky mengarahkan mobilnya menuju mal.Sesampainya di mal kami melangkahkan kaki menuju Angels café yang letaknya di lantai empat.Kami berdua duduk berhadapan lalu kami pun memesan hidangan sambil menunggu hidangan yang kami pesan datang kami berdua mengobrol tentang banyak hal.Tak lama kemudian hidangan yang kami pesan datang dan kami berdua segera menyantap hidangan tersebut.Nampak dimataku sosok Ricky yang makan dengan lahap melihat akupun tersenyum dan kembali menyantap hidanganku secara perlahan.

“Lov.”
“Ya?”
“Kamu kok makannya ndak semangat gitu sih?Apa makanannya ndak enak?”
“Makanannya enak kok dan aku makannya emang lelet jadi..”
“Oh gitu..”
“Kamu sendiri kalo aku lihat makannya lahap banget kamu laper ya?”
“Laper sih iya tapi jarang-jarang aku ditemani kalo lagi makan jadi aku tambah semangat deh makannya.”
“Kamu kan biasanya makan bareng sama temen-temen kamu juga.”
“Kalo sama-sama temen aku merasa biasa saja tapi kalo sama kamu itu lain lagi.”

Mendengar itu aku hanya bisa tersipu malu.

“Kalo aku pasti semangat kalo aku makannya bersama keluargaku.Kalo kamu sendiri gimana?”
“Kalo aku ndak pernah makan di rumah lagipula…..”
“Orang tuamu pasti sibuk iya kan?”
“Iya.”
“Tapi mungkin lain kali kamu bisa mengajak mereka untuk makan bersama.”
“Tapi mereka sibuk banget.”
“Kalo hari Minggu pasti mereka ndak begitu sibuk kan jadi cobalah.Makan bersama keluarga penting banget lho!”
“Penting gimana?”
“Sewaktu makan bersama kami pasti bercerita satu sama lain,jika ada masalah pasti kami selesaikan bersama jadi dengan begitu kami dapat lebih akrab.”
“Kamu sangat menyanyangi keluargamu ya?”
“Iya,aku sayang banget sama mereka karena mereka adalah satu-satunya keluarga yang aku punya.”

(Ricky)
Mendengar itu aku sadar bahwa aku benar-benar bukanlah anak yang baik seperti dia yang begitu menyanyangi keluarganya.Pembicaraan kami terus berlanjut dan tak lama kemudian setelah makan siang aku mengajaknya untuk jalan-jalan sejenak.Dia berjalan mengiringi langkahku.Dia juga mengelilingkan pandangannya ke arah counter-counter yang kami lewati dan seperti cewek pada umumnya ia sangat menyukai hal-hal yang berbau cewek.Misalnya saja ketika kami melewati counter yang menjual boneka dia tiba-tiba berteriak “Aih lucunya.”ketika ia melihat boneka beruang putih kecil yang menarik perhatiannya.Melihat ekspresinya aku merasa bahwa dia itu adalah cewek yang lucu.Dan akhirnya aku tak kuat menahan tawa.

“Kok kamu ketawa emangnya ada yang lucu ya?”
“Yang lucu itu ya kamu Lov.”
“Aku?”
“Iya kamu ,ekspresimu itu lho seperti anak kecil aja!”
“Iih kamu ini ada-ada aja deh.”

Lalu dia menarik tanganku dan tak lama kemudian kami menaiki mobilku.Kuarahkan mobilku menuju ke rumahnya sepanjang perjalanan kami saling bercerita satu sama lain,bercanda bersama dan tertawa bersama.Rumah Lovi mulai terlihat dari dalam mobilku dan aku memberhentikan mobilku tepat di depan rumahnya.Kuantar dia ke depan pintu rumahnya lalu akupun berpamitan padanya.

“Makasih ya Lov.”
“Seharusnya aku yang terima kasih sama kamu karena kamu sudah ngajak aku makan siang,jalan-jalan di mal dan mengantar aku pulang ke rumah lagi.Jadi makasih banyak ya Rick.”
“Iya sama-sama Lov.”

Dia pun tersenyum.

“Kalo begitu aku pulang dulu ya!”
“Ya,hati-hati di jalan.”

Akupun melangkahkan kakiku ke arah mobil walau berat rasanya karena jika mau jujur aku masih ingin terus berada di sisinya mengobrol dengannya,bercanda dengannya dan melihat senyuman manis terkadang menghiasi parasnya yang cantik.Kunaiki mobilku lalu ku arahkan mobilku menuju rumahku.

(Lovi)

Ketika aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah dan Bi Inah pun menyambutku.

“Eeeeh,Non Lovi baru pulang to?!!”
“Iya,Bi Inah kapan datengnya?”
“Tadi siang Non.”
“Sendirian aja?”
“Ndak Non Bibi pulang sama Pak Parto kok!”
“Terus Pak Partonya kemana kok ndak kelihatan?”
“Pak Parto lagi nganterin Mas Robby les matematika Non.”
“Oooh ya udah kalo gitu.Saya istirahat dulu ya Bi!”
“Iya Non.Bibi juga masih mau beres-beres.”

Aku merasakan betapa bahagianya aku pada hari ini.Hari dimana aku bertemu dengan seorang pria yang memiliki wajah yang begitu sempurna penuh perhatian pula seakan aku adalah satu-satunya gadis yang menarik seluruh perhatiannya.Sepanjang hari ini kami mengobrol,bercanda dan tertawa bersama.Tuhan terima kasih banyak atas hari ini dan kuharap keluargaku di atas sana juga melihat betapa bahagianya aku hari ini.

Di rumah Ricky

Sesampainya di rumah Mama menyambutku seperti biasanya.

“Rick baru pulang?”
“Iya Ma aku baru jalan-jalan sama temanku.”
“Kamu udah makan ?”
“Sudah kok Ma.”
“Kalo begitu sekarang lebih baik kamu istirahat. Kamu pasti capek kan?”
“Iya, Ricky capek banget nih Ma!”

Aku pun menaiki tangga dan melangkahkan kakiku menuju kamarku.Kulempar tas sekolah ke tempat tidurku.Kunyalakan AC dan udara sejuk pun sedikit demi sedikit menghembus ke seluruh kamarku.Kubaringkan diriku di sofa kamarku kunyalakan tape di kamarku musik pun mengalun merdu di telingaku.

Can’t you tell
You’ve been all over me like a spell
I know (I never wanna let you go)
Can’t you see
You’ve been changing the world around me
I know
……………………………..(Stuck in my heart-C21)

Inilah kebenaran bahwa aku memang telah jatuh cinta padanya setelah sekian lama aku menutup hatiku sejak kematian Angel.Mungkin inilah jalan baru yang diberikan Tuhan kepadaku.Musik pun terus mengalun hingga kedua mataku mulai terasa berat hingga tak lama kemudian aku tertidur pulas bersama-sama mimpi-mimpi yang mengiringi tidurku.
Kuterbangun ketika matahari mulai terbenam,kumelangkah dengan berat ke arah kamar mandi.Setelah mandi aku keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk yang kubalutkan di pinggangku.Kumatikan tapeku yang mulai dari tadi masih menyala terus.Setelah itu aku memakai pakaianku lalu aku bergegas menuju keluar kamarku menuju ruang keluarga.Rupaya Kak Rosa ada di sana sedang duduk sambil membaca majalah.Namun aku terus melangkahkan kakiku menuju ke sisi lain ruang keluarga.Aku duduk lalu kumainkan piano yang selama ini tak pernah kulantunkan.

(Kak Rosa)
Permainan piano adikku mulai memenuhi ruangan dan aku terhanyut dalam lagu yang dimainkan oleh adikku.Tapi rasanya sudah lama ia tak memainkan piano atau bermain alat musik lainnya sejak kematian Angel karena hal tersebut akan mengingatkannya kembali pada Angel.Tiba-tiba Mama dan Papa memanggilku ke sisi lain ruangan.

“Ada apa Ma… Pa ?”
“Adikmu sedang main piano ya?”
“Iya emangnya kenapa Pa?”
“…..”
“Mama juga bingung tadi siang tiba-tiba perilaku adikmu berubah.”
“Berubah bagaimana Ma?”
“Perilakunya mulai membaik.”
“….”
“Maksud Mama kamu itu adikmu biasanya kan selalu kasar sejak kejadian itu tapi tadi..”
“Iya juga ya Ma Pa.Biasanya ia juga tak pernah lagi memainkan piano sejak kejadian itu.”
“Apa ia sudah memaafkan Mama dan Papa?”
“Papa dan Mama kan ndak bersalah.Rosa tahu itu dengan betul kok Ma Pa!”
“Tapi adikmu..”
“Suatu saat ia pasti akan mengetahui hal yang sebenarnya.”
“Tapi bagaimana kita menyampaikan hal yang sebenarnya kepada adikmu jika ia tak pernah mau bicara dengan kita dari hati kita secara baik-baik.”
“Sepertinya kita tidak perlu terburu-buru kita harus mencoba untuk mengembalikan kedekatan kita dengan adik.”
“Ya sudah kalo gitu sekarang kita coba sama-sama ajak adik kamu ke ruang makan.Kita makan bareng.”

Kami bertiga melangkahkan kaki beriringan dengan penuh harapan.Dentingan piano yang masih mengalun terdengar merdu di telinga kami sepertinya keadaan hati adikku sedang dalam mood yang bagus.

(Ricky)
Segala perasaan yang kurasakan mengalir seiring lagu yang kulantukan seakan rasa kebahagiaan yang telah lama tak kurasakan mulai hadir kembali menelusup relung-relung hatiku.Dan aku terbuai ke dalam nya.Tiba-tiba Papa,Mama,dan Kakakku berdiri di samping piano dan ikut menyanyikan lagu yang kulantukan dengan senyuman yang tulus yang juga terukir di wajah mereka.Aku merasa kaget namun aku tetap memainkan jemariku diantara tuts-tuts piano dan aku juga membalas senyuman serta merasakan kasih sayang keluarga yang telah lama kutelantarkan begitu saja selama ini.Mungkin inilah saatnya ku harus memaafkan mereka atas apa yang mereka perbuat pada Angel dan aku juga harus kembali mendekatkan diri ku pada keluargaku.Tiba-tiba….

“Nah sekarang bagaimana kalo kita bereempat makan malam bersama?”next on fb

Aku kembali terkejut oleh ajakan Papa.Dan Mama dan Kakak juga ikut mengajakku ke meja makan sambil membimbing diriku menuju ke ruang makan.Kami berempat duduk dan berdoa bersama setelah itu kami mulai menyantap hidangan yang telah tersedia diatas meja makan.Aku merasa agak canggung karena sudah lama aku tak pernah makan bersama mereka namun sepertinya mereka mencoba agar aku bisa santai seperti dulu lagi ketika kami berempat masih sangat akrab satu sama lain.Malam yang penuh kebahagiaan ini kulalui dengan senyuman dan kehangatan dari keluargaku.

Sabtu jam istirahat di sekolah

(Lovi)
Teman-temanku berhamburan keluar kelas sedangkan aku dan Lusi masih duduk di kelas dan bercerita satu sama lain tentang ‘cowok’ biasalah soalnya kita berdua lagi ‘falling in luv’.Kami berdua bicara banyak hal dan tidak hanya tentang cowok tapi juga tentang hal-hal yang lain karena walaupun kami lagi’falling in luv’ sama cowok kita kan masih ada hal lain yang tak kalah pentingnya.Misalnya tentang pekerjaan sambilanku.Hal ini walaupun sudah mendapat ijin dari kepala sekolah tapi aku cuma menceritakan hal ini pada Lusi sahabatku. ia mengajakku untuk jalan –jalan di mal dan aku menyanggupinya karena sudah beberapa hari ini kami tidak jalan bareng.

(Ricky)
Kupandang sekelilingku mencari sosok gadis namun ku tak temukan sosoknya.Rasa penasaran menghampiriku.Ketika aku mau beranjak dari kantin Gita menghampiriku bersama teman-temanku.Gita mulai beraksi seperti biasanya dan aku mulai kewalahan pada akhirnya aku tak dapat beranjak dari kantin untuk mencari Lovi ke kelasnya.Padahal aku ingin sekali menemuinya dan berterima kasih padanya atas nasihat yang ia berikan karena sejak itu aku langsung tersadar dan mulai memperbaiki hubunganku dengan keluargaku.Mungkin inilah yang dinamakan sihir cinta yang bekerja seperti mantra yang mampu mengubah seseorang.Gita terus beraksi.Aku tetap cuek seperti biasanya namun sepertinya Rio juga beraksi untuk mendapatkan perhatian si Gita.Akhirnya jam istirahat berlalu begitu saja tanpa ada kesempatan untuk menemui Lovi.Pelajaranpun dimulai dan aku mengikutinya dengan setengah hati.Disela-sela pelajaran sekali waktu aku melayangkan pandanganku ke arah luar kelasku berharap menemukan sosoknya.Namun tetap saja aku tak menemukan sosoknya.Waktu yang terus berputar terasa begitu lama padaku.Akhirnya bel tanda sekolah telah usai terdengar merdu di telingaku.Aku bergegas menuju kelas Lovi namun rupaya aku terlambat aku hanya menemukan kelas yang kosong.Aku kecewa.Tapi aku terus mencoba untuk mencarinya ke gerbang sekolah dan aku melihatnya menaiki mobil Lusi.Ketika aku mencoba untuk memanggilnya dia sudah semakin jauh dari tempatku.Dan ia berlalu pergi.Tiba-tiba……….

“Hai Rick!”
“Ada apa?”
“Kok kamu dingin begitu sih?”
“Git sebaiknya kamu jangan mencoba untuk merayu lagi deh!”
“Lih sapa yang mau ….?”
“Udah deh sebaiknya kamu pulang aja dan aku ingetin sekali lagi jangan permainkan Rio karena ia sahabatku.”
“Tapi yang aku cintai adalah kamu Rick!”
“Aku selama ini tidak ada perasaan apapun sama kamu.Jadi..”
“Jadi aku harus nerima Rio?”
“Iya”
“Tapi Rick..”
“Git jangan buat aku semakin marah,muak dan benci sama kamu.”

Aku berlalu pergi dan mengendarai mobilku ke arah rumahku.Gita hanya terdiam kaku dengan wajah cemberut.Daripada memikirkan si Gita aku lebih ingin menemui Lovi tapi sepertinya Lovi dan Lusi sedang memiliki acara sendiri.

Di mal>>>Di rumah Lovi

(Lovi)
Kami berdua berkeliling mal sambil mencuci mata.Tak lama Lusi mengajakku untuk masuk ke dalam salon karena kebetulan Lusi lagi ingin creambath sedangkan aku juga ingin hairspa biasalah kita kan ‘cewek’ jadi pasti butuh perawatan.Setelah dari salon kami mencari tempat untuk makan karena kami lapar sekali karena dari tadi pagi kami belum makan apapun.Kamipun memesan seporsi menu paket untuk berdua setelah itu kami segera duduk dan menyantapnya sambil mengobrol.Hari semakin sore Lusi mengantarku pulang ke rumah.Sesampainya di rumah aku langsung memasuki kamar mandi dan membersihkan diriku setelah itu aku bergegas menuju ke gereja bersama Robby karena kebetulan Om dan Tanteku belum pulang dari kantor.

(Ricky)
Kuhentikan mobilku di depan rumahnya dan berharap ia ada di rumah.Kulangkahkan kakiku memasuki pekarangan rumah Lovi sambil membawa seikat bunga mawar merah.Kuketuk pintu rumahnya dan pintu itu terbuka.Seseorang menyambutku dengan senyuman yang ramah.

“Selamat malam.”
“Malam juga Tante?”
“Cari siapa ya?”
“Saya cari Lovi Tante.”
“Waduh Lovinya sedang pergi ke gereja sama Robby tuch!”
“Kalo gitu tolong Tante bilang ke Lovi kalo saya tadi kemari mencari dia dan tolong berikan bunga ini kepada Lovi.”
“Iya nanti Tante sampaikan ke Lovi.Tapi nama adek siapa ya?”
“Oh kenalin Tante nama saya Ricky.”
“Sama-sama nama Tante ,Tante Claudia!”

Tiba-tiba seorang Om-om keluar dari balik pintu.

“Siapa Ma?”
“Ini ada Ricky temennya Lovi Pa!”
“Salam kenal Om nama saya Ricky.”
“Salam kenal juga saya Om nya Lovi nama saya Om Michael.Kamu ada perlu sama Lovi?”
“Iya Om.Tapi kata Tante ia lagi pergi ke gereja sama cowok lain yang namanya Robby.”
“Ha….ha..ha..ha Robby itu bukan cowoknya Lovi tapi anak Om dan Tante jadi kamu ndak perlu khawatir.”
“Iya kamu ndak perlu khawatir.Tante sih mendukung saja karena kelihatannya hubungan kalian sudah cukup dekat.”
“Kok Om dan Tante bisa tahu?”
“Kami ini pernah muda lagian kalo seorang cowok datang ke rumah cewek sambil membawa seikat bunga kalo ndak lagi pdkt/pacaran terus lagi ngapain donk?!”
“Oh ya Lovi pulangnya masih lama ato tidak Om,Tante?”
“Mungkin sekitar satu jam lagi.”
“Kalo begitu saya pulang aja deh.Permisi.”
“Ya kalo gitu hati-hati di jalan.”

Keluarga yang ramah adalah kesan pertamaku tentang keluarga Lovi jadi tak heran jika Lovi begitu menyanyangi mereka.Dan aku mengendarai mobilku berkeliling kota.Hujan mulai turun membasahi bumi.Kuhanya terdiam memandang bumi yang mulai basah terkena hujan sambil mendengarkan suara radio mobilku yang membawa aku ke dalamnya.

I hear the clock,I hear the rain
I’m all alone
Why am I here and you are there?
I miss you so
I wish you that you were here with me
I need to breathe the air you breathe…………..(Believer-Atomic Kitten)

(Lovi)

“Om ,Tante kami sudah pulang……..”
“Kalian sudah pulang jadi gimana tadi di gereja?”
“Menyenangkan karena tadi ceramahnya menarik banget Om!”
“Tapi Om dan Tante punya yang lebih menarik buat kamu lho!”
“Ini nih seikat bunga untuk kamu!”
“Wah bunga mawar merah !Makasih ya Om,Tante.”
“Sama-sama tapi ada orang lain yang lebih pantas untuk menerima ucapan terima kasih dari kamu!”
“Siapa?”
“Ricky.”
“Ricky?”
“Iya, tadi Ricky datang kemari tapi kamu kan sedang pergi ke gereja jadi dia nitipin bunga ini ke Tantemu.”
“Oooh…”
“Mbak Lovi seneng tuh!”
“Robbyyyyyy………….!”
“Kok marah sich.Emang kenyataan kok!”
“Kenyataan gimana?”
“Wajah Mbak Lovi merah padam tuh!Masak Mbak ndak nyadar sih?”

Akupun hanya tersenyum malu sedangkan Om,dan Tante juga ikut-ikut menggodaku.Pembicaraan pun terus berlanjut sambil menyantap makan malam.Setelah menyantap makan malam aku menyediakan sebuh vas berisi air untuk tempat bunga mawar yang diberikan Ricky untukku.Aku menaruhnya di atas meja belajarku dan memandanginya dengan perasaan bahagia yang seakan mengalir ke dalam seluruh peredaran darahku.Tak lama kemudian Ricky menelponku dan ia menyuruhku untuk keluar ke depan rumahku.Kulangkahkan kaki menuju ke pintu rumahku lalu kubuka pintu itu dan kutemukan sosok Ricky yang tersenyum padaku walau seluruh badannya basah kuyup terkena air hujan.Aku pun membalas senyumannya.Lalu aku menyilakannya masuk ke ruang tamu serta menyuguhkan secangkir besar teh hangat.Aku meminjaminya handuk untuk mengeringkan badannya serta meminjaminya pakaian milik Om Michael yang kekecilan dan ia mengganti bajunya yang basah di kamar mandi.Dan ketika ia keluar dari kamar mandi kami berdua pun mengobrol di ruang tamu.

“Rick makasih ya atas bunganya!”
“Iya,Oh ya Lov sebenarnya tadi aku ingin mengajakmu jalan-jalan tapi…….”
“Sudahlah mungkin lain kali saja.Memangnya kamu mau ajak aku kemana?”
“Kemana saja.”
“Ehmmm?”
“Maksudku aku akan mengajakmu ke mana saja tempat yang kamu suka.”
“Tapi kalo tempat aku yang suka itu bukan tempat untuk jalan-jalan lho!”
“Lho!?”
“Tempat yang aku sukai adalah sebuah kapel(gereja kecil).”
“Kalo begitu kapan-kapan kita ke sana ya?”
“Boleh tapi jauh lho!”
“Memangnya tempatnya dimana?”
“Tempatnya di kota Malang tepatnya di sebuah lingkungan asrama sekolahku sewaktu SMP.”
“Sepertinya ada yang istimewa di tempat itu!?”
“Sebenarnya tidak yang istimewa hanya saja untuk pertama kalinya aku mengenal Tuhan Yesus di sana dan aku juga dibaptis di tempat itu.Aku juga menyukai tempat itu karena di tempat itu aku bisa merasakan kedamaian serta membuatku seakan mendapat keajaiban.”
“Dan apakah kamu ingin datang ke sana untuk sekali lagi?”
“Iya aku ingin datang ke sana sekali lagi!”
“Untuk apa?”
“Mungkin untuk merasakan keajaiban sekali lagi.Jadi kamu mau mengantarku ke sana?”
“Tapi waktu liburan aja ya!”
“Kenapa?”
“Karena tempatnya kan jauh!”

Mendengar perkataanya dan melihat ekspresinya aku tak kuasa menahan tawa.Kami pun tertawa bersama-sama.Tak lama kemudian hujan mulai reda.Malam juga semakin larut dan Ricky pun berpamitan pulang.Dan aku mengantarnya kepergiannya.Setelah itu aku memasuki kamarku dan membaringkan diriku ke dalam tempat tidur sambil menyalakan radio.

Inginku lukis hidup ini
Dengan cinta dan cita yang terindah
Masa muda yang tak kan pernah mendung
Ku bahagia……..(Ku Bahagia-Melly .G Ost.AADC)

Lagu itu terus terdengar di telingaku membawaku ke alam mimpi.

Minggu pagi di rumah Ricky

Kuturuni tangga menuju ke kolam renang.Pagi yang indah membuatku teringat akan Lovi sosok gadis yang membuatku kembali merasakan kehidupan.Kuceburkan diriku ke dalam kolam renang dan mulai berenang.Tak lama kemudian Kakakku memnggilku untuk segera beranjak menuju ke ruang makan untuk makan pagi bersama.Di ruang makan…

“Tadi malam kamu dari mana?”
“Dari rumah teman Pa.”
“Cowok ato cewek?”
“Eeehmm cewek!”
“Teman sekelas kamu?”
“Bukan adik kelas aku.”

Kakakku pun turut serta dalam pembicaraanku bersama Papa.

“Papa ini gimana masak gitu aja ndak tahu sich!Kalo cewek udah pasti gebetannya si Ricky.Iya kan Rick?”
“Ehmm ……”
“Oooh jadi yang membuat kamu berubah menjadi baik lagi rupaya gadis itu!”
“Iyaa….”

Mama juga turut serta dalam pembicaraan yang semakin lama semakin memojokkaknku.

“Nama cewek itu siapa Rick?”
“Ehmmm…”
“Kenapa diam aja?”
“Nggak aku cuma takut kalo nanti kalian tahu nama gadis itu kalian akan ………….”
“Perlakukan dia seperti Angel.”
“Rick kurasa kamu harus tahu yang sebenarnya.”
“Maksud Kakak apa?”
“Sebaiknya sebelum kamu mendengar cerita kita kamu harus mengetahui semua isi surat yang dikirim Angel pada kita.”

Kakakku dan Mamaku beranjak dari meja makan dan masuk ke dalam ruang kerja Papaku.Tak lama kemudian mereka keluar dengan membawa seikat surat dan mereka memberikannya padaku.Akupun beranjak dari meja makan.

“Aku aa..a..akan membacanya di kamar!”
“Iya jika kamu sudah selesai membaca semua suratnya sebaiknya kamu membicarakan bersama kita agar nanti semuanya jelas ok!”
“Iya ……”

Mereka memandangku dengan raut muka yang sedih sepertinya mereka agak khawatir dengan keadaanku.Aku terus menaiki tangga menuju kamarku.Sebelum membacanya kutaruh surat-surat tersebut di atas meja belajarku dan kuganti mantel mandiku dengan sepasang kaos dan celana pendek.Dan aku mulai membaca surat itu.


Di rumah Lovi

Setelah makan pagi aku duduk di meja belajarku memandang bunga mawar pemberian Ricky semalam.Aku hanya berharap bahwa ini adalah benar adanya bahwa cinta ada diantara kami berdua dan aku tak bertepuk sebelah tangan.Perasaanku semakin melayang merasakan cinta yang begitu hebatnya karena jujur saja untuk pertama kalinya dalam hidupku baru kali ini ada seorang cowok yang memberi perhatian padaku seperti ini karena dulu aku bukanlah tipe cewek ideal yang digandrungi oleh cowok-cowok.Tapi kini segalanya mulai berubah dan untuk pertama kalinya pula aku menjadi lebih percaya diri.

Di kamar Ricky

Setelah membaca surat-surat itu aku mengerti mengapa keluargaku memintaku untuk berpisah dengan Angel rupaya Angel mengidap penyakit yang berbahaya dan hidupnya tak kan bertahan lama.Di dalam surat itu Angel juga mengatakan bahwa ia bersedia pergi meninggalkanku karena ia juga tak ingin nantinya aku kecewa dengan keadaan yang dimilikinya saat itu.Dan dalam surat itu pula Angel mengucapkan terima kasih atas uang yang diberikan keluargaku untuk membiayai operasinya namun pada surat yang lain Ibu dari Angel mengatakan bahwa operasi yang dilakukan tidak berhasil dan itulah yang menyebabkan kematian Angel yang selama ini tak kuketahui.Rupaya dugaanku selama ini salah aku telah menuduh keluargaku sebagai penyebab kematian Angel padahal merekalah yang membantu Angel untuk hidup lebih lama.Rupaya begitu banyak hal yang tak kuketahui selama ini.Tak lama kemudian terdengar ketukan pintu aku membukakan pintu kamarku dan aku mendapati Papa,Mama dan Kakakku yang tampaknya masih saja khawatir.Kupersilakan mereka untuk masuk ke kamarku.

“Kamu sudah baca suratnya?”
“Sudah…”
“Jadi?”
“Maafkan aku….”

Kami berempat berpelukan dan kami berempat larut dalam tangisan kesedihan yang bercampur dengan kebahagiaan karena akhirnya semua kesalah pahaman yang membuat hubungan kami renggang akhirnya jelas.Kini aku hanya bisa berharap untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang aku lakukan selama ini.Dan melangkahkan kaki berjalan ke depan karena kini aku menemukan sinar baru dalam hidupku yang memberiku penyinaran dalam menjalani hidupku yaitu sosok gadis yang membuatku dapat membuka hatiku yang telah lama tertutup.

Di Silver café

Kumasuki ruang karyawan dan aku mencari sosok sahabatku yang telah lama tak kutemui.Kucari namun tak kunjung kutemukan dan akupun menyapa beberapa karyawan yang lain yang kebetulan sedang beristirahat.Akhirnya muncullah Mas Andika.

“Hai Lov..!”
“Hai!”
“Katanya kamu cari aku?”
“Iya,Mas Andika ada waktu ndak?”
“Ehmmm gimana ya?”

Tiba-tiba……

“Andika biar aku aja yang gantiin kamu.Kamu selesaikan dulu urusanmu dengan Lovi kalian kan udah lama tidak bertemu!”
“Makasih ya Yud!”
“Sama-sama.Just have fun ok!”

Mendengar itu Mas Andika hanya tersenyum manis.Dan kami berdua melangkahkan kaki keluar café menuju ke warung kecil di seberang jalan.
Kami memesan makanan lalu kami berdua mengobrol.

“Jadi gimana sekolah kamu?”
“Baik-baik aja!”
“Teman-teman sekolah gimana?”
“Mereka baik kok!”

Siang itu aku bercerita banyak hal mengenai sekolahku termasuk tentang teman-temanku dan Ricky.

“Oh ya Mas kapan aku bisa kerja lagi?”
“Kapan saja kamu mau.Emangnya kamu sudah punya jadwal tetap untuk sekolahmu?”
“Sudah.”
“Kalo begitu kamu tulis di sini nanti saya atur jadwal kerja kamu agar tidak simpang siur ok?”
“Ok,makasih banyak ya Mas!”
“Sama-sama,sebaiknya kita udahan dulu ya?!”
“Iya lagipula Mas Andika kan masih ada banyak kerjaan kan?!”
“Iya,ehmm nanti kalo jadwalmu sudah aku atur aku akan menelponmu di rumah ok?”
“Ok ,bye….”
“Byeee,,,,”

Mas Andika beranjak pergi menuju ke café karena dia kan masih harus bekerja.Tak lama aku beranjak pergi mencari kendaraan umum.

Di kejauhan

(Mas Andika)
Lovi kini semakin beranjak dewasa dan ia juga mulai jatuh cinta seperti remaja-remaja lainnya.Jatuh cinta adalah hal yang lumrah bagi cewek seumuran dia.Namun entah mengapa ada perasaan aneh yang menggelayuti hatiku.Tiba-tiba terjadi kecelakaan tepat di depanku.Aku beranjak dari tempatku menuju ke lokasi tabrakan tersebut namun rupaya tersangka melarikan mobilnya dan aku menemukan Lovi yang tak sadarkan diri dengan bersimbah darah di beberapa bagian tubuhnya.Aku panik bergegas mencari bantuan lalu membawanya ke rumah sakit dan Lovi dibawa ke dalam ruang operasi.Kutelpon keluarga Lovi memberitahukan keadaan Lovi.Tak lama kemudian keluarga Lovi datang menanyakan keberadaan Lovi namun sampai kini Dokter yang mengoperasi Lovi belum juga keluar dari rumah sakit kami semua cemas duduk tak tenang berdiri tak bisa diam.Kami benar-benar khawatir.Kurang lebih satu jam kemudian Dokter keluar dari ruang operasi.

“Jadi bagaimana operasinya Dok?”
“Operasinya berhasil tapi dia belum sadarkan diri.Jadi sebaiknya kalian berdoa aja!”
“Dia tidak cacat kan Dok?”
“Dengan berat hati saya mengatakan bahwa dia mengalami cacat pada kakinya dan dia juga mengalami sedikit pendarahan tapi semuanya akan baik-baik saja karena kami sudah menanganinya dengan baik dan memberi transfusi darah yang sesuai dengan darah golongannya.”
“Lalu apakah ada kemungkinan untuk Lovi untuk bisa berjalan kembali?”
“Masih,karena cacat yang dialami olehnya bukan cacat yang permanen.”
“Tapi bagaimana caranya Dok?”
“Yang penting sekarang kita harus menunggu sampai dia sadar dan setelah itu kita coba untuk memberitahukan keadaan kakinya..”
“Tapi Lovi pasti….”
“Saya mengerti namun kita harus tetap memberitahunya setelah itu kita harus memberinya dukungan moral sehingga untuk selanjutnya ia dapat mengikuti beberapa metode pengobatan di luar kota untuk memulihkan keadaan kakinya tapi sepertinya kita memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan kakinya.”

Lovi dibawa oleh Suster ke ruang inap.Aku beserta keluarganya hanya bisa memandangnya dengan raut muka yang bersedih berharap ia akan cepat sadarkan diri.Tak lama kemudian pihak polisi datang mencari tahu keadaan Lovi serta mencari keterangan tentang pelaku tabrak lari namun aku tak bisa memberi penjelasan yang jelas karena peristiwa tersebut terjadi begitu cepatnya di depan mataku.Om dan Tante Lovi menginginkan penyelidikan lebih lanjut tentang kecelakaan yang terjadi dan pihak polisi menyanggupi untuk melakukan penyelidikan karena memang sudah tugas mereka.Om Michael dan para polisi beranjak pergi menuju kantor polisi untuk mengurus segala sesuatunya.Dan aku berpamitan pulang.

“Kalo begitu saya pulang dulu ya?”
“Iya,makasih ya Andika kalo ndak ada kamu mungkin Lovi ndak akan tertolong.”
“Sama-samaTante.”
“Mas Andika aku juga ucapin terima kasih……”
“Sama-sama Dek Robby.Ehhmm kalo begitu sampai jumpa besok jika ada kabar mengenai Lovi tolong beritahu saya!”
“Iya Mas,Mas Andika hati-hati di jalan ya.”
“Iya …”

Di tempat lain

(Gita)

“Semuanya sudah beres kok Bos semuanya sudah berjalan sesuai rencana kita.”
“Bagus,tapi gimana keadaan dia?”
“Kata anak buah saya cewek itu dibawa ke rumah sakit namun sampai sekarang dia belum sadarkan diri Bos!”
“Bagus sekali saya suka cara kerja kalian.”
“Oh ya Bos persekot kita mana?”
“Ini sesuai janji aku beri kalian Satu juta ok!”
“Ok Bos!”
“Kalau begitu kalian boleh pergi sekarang dan ingat jangan bocorkan rahasia ini pada siapapun!”
“Ok Bos.”

Jadi dia sudah setengah mampus kurasa ini saatnya aku membuat rencana baru agar cewek itu menjauh dari Ricky sehingga aku bisa mendapatkan Ricky dengan mudah.

Keesokan harinya

Sepanjang hari ini aku tak menemukan Lovi dimanapun.Akhirnya pada jam istirahat aku memutuskan untuk menanyakan keberadaan Lovi.

“Lus,hari ini Lovi kok ndak kelihatan?”
“Aduh gimana ya ngomongnya ke kamu!”
“Ada apa Lus?”
“Lo…Lo…Lovi….”
“Lovi kenapa Lus?”
“Lovi kecelakaan ia masuk rumah sakit.”
“Kalo begitu temani aku ke rumah sakit kamu tahu kan rumah sakitnya?”
“Iya tapi ini kan masih jam sekolah Rick.”
“Oh iya kalo begitu pulang sekolah nanti kamu temani aku ya?”
“Iya kamu tenang aja.”

(Ricky)
Aku melangkahkan kakiku menuju ke bangku taman sekolah tempat dimana biasanya Lovi selalu mencari inspirasi untuk menulis novelnya.Kurasakan kegalauan di hatiku aku benar-benar mengkhawatirkan keadaan Lovi.Teman-temanku menghampiriku.

“Hai,kamu baik-baik aja kan?”
“Ehmm..”
“Kita semua sudah pada tahu dari Deni.Kita semua ikut prihatin.”
“Thanks..”

Si cewek rese pun beraksi…….(Doddy dan Anton)

“Hai guys,lagi ngapain nih?”
“Kita cuma pada kumpul kok!”
“Tampang teman kalian kenapa tuch kok murung banget?”
“…………”
“Kok sedih begitu sih Rick?”
“Git jangan ganggu Ricky dia tuch lagi ada masalah!”
“Masalah apa?”
“Lovi kecelakaan dan kita semua pada khawatir terutama Ricky karena…….!”
“Udah…..udah aku tahu kok.Jadi gimana keadaannya?”
“Kita-kita belum pada tahu jadi nanti pulang sekolah kita-kita semua pada mau ke sana.”
“Aku boleh ikutan ndak?”

(Rio)
“Boleh….boleh !”
“Kalo gitu sampai ketemu pulang sekolah nanti ya Rio ku sayang.Bye guys…!”

(Doddy dan Anton)
Cewek rese itu akhirnya pergi juga.Aku dan Anton menyeret Rio menjauh dari Ricky yang dari tadi hanya termenung tak bicara sepatah kata apapun.

“Rio kamu ini apa-apaan sich?”
“Emangnya kenapa Dod kalo Gita ikut?”
“Kamu temen kita kan lagi susah kenapa kamu malah manfaatin kesempatan sich.”
“Aaa…..aku.”
“Udah deh Rio kita berdua memang tahu kamu suka sama Gita tapi kita ingetin ke kamu kalo kita ndak suka kalo cara kamu seperti ini ok!”
“Ok!”
“Lain kali awas kamu!”
“Aku habisin juga loe.Dasar kagak punya otak!”

Di RS kamar 101

Lovi masih terbaring tak sadarkan diri.Aku masih cemas menunggu.Hari ini aku masih tak masuk kerja aku mengkhawatirkan keadaan Lovi.Lagipula Ibu Diana telah memberiku ijin untuk menjaga Lovi di rumah sakit.Wajah Lovi yang pucat tak berdaya membuatku semakin merasa khawatir.Kubelai wajahnya dan pikiranku melayang ke masa setahun yang lalu ketika Lovi masih bertubuh tambun dan dia masih seorang cewek polos yang belum mengenal cinta.Kini ia mengalami metamorfosis dalam hidupnya ia menjadi seekor kupu-kupu yang amat cantik.Namun rupaya Tuhan masih memberikan cobaan yang berat baginya aku harap ia dapat melaluinya cobaan sekali lagi.

“Mas…”
“Lov kamu sudah sadar ??!”
“………….”

Dia hanya tersenyum pucat.Aku segera memencet bel untuk memanggil perawat.Tak lama kemudian Suster datang bersama Dokter.Mereka memeriksa keadaan Lovi.Aku beranjak keluar menelpon keluarga Lovi untuk memberitahu keadaan Lovi.Selesai Lovi diperiksa Dokter dan Suster meninggalkan kamar Lovi.Dan berpesan padaku.

“Untuk sementara saya tidak memberitahu keadaan kakinya.”
“Lalu kapan Dokter akan memberitahunya?”
“Nanti setelah keluarganya datang.Anda sudah menghubungi keluarganya bukan?”
“Sudah Dok!”
“Kalo begitu tolong kamu bilang ke Bapak Michael untuk menemui saya nanti.”
“Baik Dok nanti akan saya sampaikan.Tapi nama Dokter siapa ya?.”
“Nama saya Dokter Aldo.Anda?”
“Saya Andika saya sahabat pasien anda.”
“Ya sudah kalo begitu saya pergi dulu.Masih banyak pasien yang saya harus tangani!”
“Terima kasih Dok!”
“Sama-sama,sebaiknya anda temani dia karena sepertinya ia agak shock karena kecelakaan tersebut!”
“Baik Dok!”

Kulangkahkan kakiku ke tepi tempat tidur Lovi.Lovi hanya terdiam memandang keluar jendela dengan tatapan muram seakan ada hal yang membebani pikirannya.Tak lama kemudian Om Michael dan Tante Claudia mengetuk pintu.Mereka segera memeluk Lovi erat-erat.Tante Claudia menangis sejadi-jadinya sedangkan Om Michael hanya bisa memandang istrinya yang terus menangis sambil memeluk Lovi.Aku mencoba untuk memberitahu Om Michael untuk menemui Dokter yang menangani Lovi.Om Michael beranjak pergi menuju ke ruang Dokter.Tak lama kemudian Om datang bersama Dokter Aldo dan seorang Dokter lagi.

(Lovi)
“Dokter kok dateng lagi?”
“Saya Cuma mau perkenalkan temen saya Dokter Alvin karena untuk selanjutnya ia yang akan mengurus kamu!”
“Emangnya sakit saya separah itu Dok?”
“Ehhm……..”

Dokter Aldo hanya terdiam dan Dokter Alvin mulai memeriksaku.
“Coba kamu gerakkan kakimu !”

Aku mencoba untuk menggerakkan kaki ku namun kakiku.

“Dokter ada apa dengan kakiku ? Kakiku kenapa Dok?”
“Kakimu untuk sementara ndak bisa kamu pakai untuk berjalan…”
“Maksud Dokter aku cacat…………..”
“Iya tapi kamu bisa sembuh kok!”
“Tapi sampai kapan?”
“Kami belum dapat memastikan tapi sepertinya kita butuh waktu yang cukup lama namun asal kamu punya kemauan kami bisa memulihkan kakimu secepat mungkin.”
“Tidaaaaaaaaaaaak kenapa Tuhan memberiku begitu banyak cobaan lebih baik aku mati saja aku……….”

Aku berteriak menangis sejadi-jadinya aku tak bisa menerima kenyataan ini.Mas Andika menghampiriku dan memelukku mencoba untuk menenangkan aku.

“Lov tenang kamu masih bisa sembuh.”
“Hanya keajaiban Mas yang bisa menyembuhkanku………. hanya keajaiban!”

Tak lama kemudian setelah aku agak tenang para Dokter meninggalkan ruangan bersama Om dan Tante.Entah apa yang akan mereka bicarakan yang pasti aku benar-benar kehilangan semangat dan percaya diri untuk menjalani semua ini.

(Ricky)
Aku bersama teman-temanku serta Lusi dan Gita melangkahkan menuju ke kamar 101 kamar dimana Lovi dirawat.Kupercepat langkahku meninggalkan teman-temanku menuju kamar Lovi.Langkahku terhenti ketika kumelihat seorang cowok yang berada di samping tempat tidur Lovi.Sepertinya hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Aku mengurungkan niatku untuk memasuki kamar Lovi dan melangkah menjauh dari tempat itu.Teman-temanku menghampiriku.Dan menanyakan keadaan Lovi namun aku hanya terdiam.Seorang suster menghampiri kami.

“Maaf ada yang bisa saya Bantu?”
“Suster kamar 101 dimana ya?”
“Oooh kamarnya Non Lovi.Itu ada di pojok lorong!”
“Makasih Sus!”
“Sama-sama.”

Teman-temanku menyeret ku bergegas ke kamar Lovi.Dan cowok itu menyambut kami semua.

(Lusi)
“Kalian pasti teman-teman Lovi!”
“Iya,tapi kalo boleh tahu Mas ini siapa ya?”
“Saya Andika,saya sahabat Lovi di tempat kerjanya!”
“Saya Lusi ,cowok disamping saya adalah Deni,disampingnya adalah Doddy dan Anton,yang sepasang itu Rio dan Gita dan yang terakhir itu…”
“Dia pasti Ricky kan?”
“Iya kok Mas tahu?”
“Lovi sempat cerita sama saya sebelum kecelakaan itu terjadi!”

(Ricky)
Mendengar itu aku tetap terdiam memandang Lovi yang hanya melamun memandang keluar jendela di kursi rodanya tanpa mengucapkan sepatah kata.Teman-temanku mencoba untuk menghibur Lovi namun Lovi tetap terdiam tak berkata apapun bahkan dia tidak berekspresi sama sekali.Andika mengajak teman-temanku keluar dari kamar.Sepertinya ia memberiku waktu dan ruang untuk berduaan bersama Lovi.Aku melangkahkan kakiku mendekat ke kursi roda Lovi.Dan aku mencoba untuk mengawali pembicaraan.

“Lov kamu ndak apa-apa kan?”
“Aku……….”
“Lov kenapa?Kenapa kamu diam saja?”
“Tinggalkan aku Rick!”
“Meninggalkanmu kenapa?”
“Sudahlah jangan banyak tanya tinggalkan aku Rick !”
“Lov jika Andika saja boleh berada di dekatmu mengapa aku tidak?”
“Karena……….”
“Karena apa Lov?”
“Karena ia sahabatku dan aku…”
“Aku mencintaimu Lov dan aku ingin bersamamu Lov.”
“Maafkan aku Rick tapi aku tidak bisa membalas cintamu.”
“Kamu bohong Lov.Kamu pasti mencintai aku kan?”
“…………”
“Kenapa diam?Lov kalo boleh tahu kenapa kamu begini terhadapku?”
“Tinggalkan aku Rick,aku ini CACAT………..”

Dia menangis dan dia memalingkan mukanya ke arah lain seolah tak ingin memperlihatkan wajah sedihnya.Sejujurnya aku benar-benar terkejut mendengar bahwa ia cacat.Kulangkahkan kaki keluar dari kamar Lovi tanpa mengucapkan apapun.Ketika aku keluar teman-teman mencoba menghiburku sepertinya Andika sudah memberitahu keadaan Lovi pada mereka namun aku hanya berlalu pergi meninggalkan mereka.

(Gita)
Akhirnya rencanaku berhasil sekarang giliranku untuk menjalankan rencana selanjutnya merupakan kesempatanku untuk melakukan taktik berikutnya yaitu mendekati cowok malang yang lagi patah hati dan aku akan membuatnya bertekuk lutut di hadapanku.

(Andika)

“Sebaiknya kalian pulang keadaan Lovi saat ini masih labil dan ia butuh waktu untuk menenangkan diri!”
“Kalo begitu kami pamit pulang dulu Mas.”
“Iya,hati hati di jalan ya Dek.”

Mereka semua akhirnya pergi dan aku kembali menemani Lovi yang masih menangis tersedu-sedu di atas kursi rodanya.Dia masih saja memandang keluar jendela sepertinya dia benar-benar belum bisa menerima kenyataan.Melihat itu aku mencoba untuk mengajaknya bicara dari hati ke hati namun ia tak mau bicara banyak mengenai perasaannya saat ini.Ia memintaku untuk meninggalkannya sendiri dan aku menyanggupinya lalu aku segera pamit untuk pulang serta mengatakan padanya bahwa aku akan menjenguknya kembali esok.

(Lovi)
Kupandangi langit yang mendung yang sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.Kumerasakan hatiku yang berduka seakan tak ada lagi matahari esok buatku.Mungkin inilah jalan terbaik untuk tidak memberi harapan kepada siapapun termasuk pada diriku sendiri.Karena aku tak ingin menyusahkan siapapun.Pada awalnya aku mengira Tuhan membuka jalan baru bagiku namun rupaya Tuhan membuatku dalam cobaan baru.Tapi mengapa Tuhan memberiku cobaan seperti ini ketika aku merasakan cinta untuk pertama kalinya.Aku benar-benar kecewa.Mungkin ini yang terbaik buat Ricky karena untuk cowok seperti dia cewek cacat seperti aku tak ada artinya.Lagipula kemungkinan kakiku untuk sembuh sepertinya membutuhkan waktu yang lama andai aku menerima cinta Ricky mungkin ia akan malu dengan keadaanku dan ia pasti tak kan kuat menghadapi cemoohan orang-orang lalu selanjutnya mungkin ia akan meninggalkanku,mencampakkanku.Air mataku terus mengalir dan hujan mulai turun dengan derasnya seakan ikut menangis bersamaku.

Di kamar Ricky

Pikiranku kacau haruskah selalu begini ketika aku mencintai seorang gadis.Setahun yang lalu Tuhan mengambil Angel dariku kini ia membuat gadis yang aku cintai menjadi cacat.Haruskah aku menerima kenyataan yang pahit seperti ini.Aku hanyalah manusia yang menginginkan kedamaian dalam hidupku.Aku ingin memiliki kehidupan normal yang biasa-biasa saja bukan kehidupan yang rumit seperti ini.

Sabtu 30 Juli 2005

Hari ini seperti biasanya Mas Andika mendorong kursi rodaku menemaniku jalan-jalan di taman rumah sakit.Beberapa hari ini Keluargaku dan Mas Andika selalu bergantian menjaga aku,teman-temanku yang lain(Lusi,Deni,Doddy,Anton dan Rio) juga menjengukku kecuali satu orang Ricky.Jadi benar dugaanku bahwa Ricky Idolanya para cewek tak ingin mempunyai cewek cacat seperti aku.Aku juga tak bisa mengelak bahwa fisik yang sempurna bagi seorang cewek sangatlah penting.Walau sejujurnya kini aku terpaksa berhenti sekolah dan aku juga tidak bisa bekerja lagi. Tapi biarlah semuanya berlalu karena aku masih memiliki orang-orang yang menyanyangiku apa adanya seperti
Om,Tante,Robby,teman-teman aku dan Mas Andika.Pada hari Selasa yang lalu Ibu Diana dan Mbak Rosa datang menjengukku menawarkan bantuan untuk pengobatanku.Mereka menawarkan aku untuk berobat di luar kota.Dan mereka juga memberitahuku sesuatu hal yang membuatku benar-benar membuatku terkejut bahwa Mas Andika yang selama ini aku kenal rupaya bukanlah karyawan biasa namun ia adalah anak dari Kakak laki-laki Bapak Thomas suami Ibu Diana yang mencari pengalaman kerja.Mas Andika adalah salah satu anak pengusaha yang kaya raya di kota Malang.Dan Mas Andika juga mengatakan hal yang membuatku lebih terkejut yaitu bahwa Ricky adalah adik sepupunya yang berarti bahwa Ricky adalah anak dari Ibu Diana.Aku benar-benar tak menyangka begitu banyak kebetulan di dunia ini.

“Lov….Lovi.”
“Ada apa Mas?”
“Kamu lagi mikirin apa?”
“Aku ndak mikir apa-apa kok Mas!”
“Pasti kamu lagi mikirin Ricky ya?”
“Salah satunya sih iya!”
“Sebenarnya ada satu cerita yang harus kamu ketahui mengenai masa lalu Ricky.”
“………”
“Setahun yang lalu sebelum Ricky bertemu denganmu ia mencintai seorang gadis.Namanya Angel namun tak lama kemudian Angel meninggal dunia.Sejak saat itu hubungan Ricky dan keluarganya mulai merenggang karena Ricky mengira bahwa kematian Angel adalah kesalahan keluarganya.
Namun sekitar seminggu yang lalu Ricky mengetahui keadaan yang sebenarnya.Kematian Angel adalah karena penyakit Leukimia yang menggerogoti tubuhnya…..”
“A..a..aaku tak pernah tahu bahwa Ricky pernah mengalami hal yang begitu pahitnya.A..aa…..aku…”
“Kata Tante keadaan Ricky sekarang sama sekali tidak baik. Setelah kamu menolaknya mentah-mentah apalagi setelah mengetahui keadaanmu yang seperti ini.”
“Jadi dia…….”
“Dia hanya tak bisa menerima kenyataan bahwa setiap gadis yang dicintainya memiliki…”
“Ketidaksempurnaan?”
“Iya,dia menginginkan kehidupan yang biasa-biasa saja.Tampaknya ia belum cukup mengerti bahwa sesungguhnya kehidupan tidaklah sesederhana yang ia kira.”
“Kini aku mengerti,aku juga tak ingin membuatnya semakin menderita.Lagipula jika aku menjadi dia mungkin aku juga menginginkan hal yang sama namun aku bukanlah dia.Kini yang kuinginkan hanyalah seseorang yang bisa menerima keadaanku apa adanya.”

(Andika)
Air mata pun menetes membasahi pipinya.Kupeluk dia dan kubelai rambutnya yang panjang mencoba untuk menenangkannya.

Di kejauhan

Aku dan Ricky mencari keberadaan cewek sialan itu.Tapi kami tak menemukan dia di kamarnya.Katanya cewek itu sedang ada di taman tapi dimana.Kuarahkan pandanganku ke seluruh pelosok taman dan aku menemukannya bersama Mas Andika sedang berpelukan.Kurasa sebaiknya aku memperlihatkan Ricky pemandangan yang menggembirakan ini agar Ricky mengira bahwa dirinya tidak berarti apa-apa buat cewek sialan itu.Sehingga Ricky akan berpaling padaku dan aku akan mendapatkan perhatian Ricky seutuhnya hanya untukku.
“Rick itu dia,kamu mau menemuinya?”
“Kurasa tidak!”
“Kalo begitu kita pulang aja yuk?”
“Kamu ke mobil duluan aja Git nanti aku nyusul!”
“Ya udah aku tunggu kamu di mobil ya Rick?!”
“Iya.”

(Ricky)
Kurasa dia kini sudah melupakanku apalagi ada Mas Andika yang selalu berada di sisinya sedangkan pasti ia lupakan karena aku tak mendampinginya di saat-saat seperti ini.Maafkan aku Lov dan kuberdoa semoga kau dapat mendapatkan kebahagiaan yang lain dalam hidupmu.Sebaiknya aku pergi pemandangan seperti ini membuatku semakin menderita.

(Lovi)

Mas Andika membaringkanku ke tempat tidur kemudian ia menyalakan radio lalu ia berpamitan untuk pulang dan kini aku hanya sendirian ditemani oleh suara radio yang mengantarku ke dalam alam mimpi.

Hari Minggu pagi

Hari ini aku diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Keluargaku menjemputku untuk pulang ke rumah bersama mereka.Sesampainya di rumah aku Om Michael membaringkanku diatas tempat tidurku.Tak lama kemudian Mas Andika datang dan membawakanku seikat bunga mawar putih dan sekotak Cherry cake kesukaanku.Tante membawakan kami peralatan makan dan Robby membawakan kami sebotol coca cola beserta gelasnya.Setelah menaruh semua itu di meja kamarku Tante dan Robby meninggalkan kami waktu untuk berduaan.Mas Andika menuangkan minuman untuk kami berdua padahal seharusnya aku sebagai Nona rumah yang menyajikan untuknya tapi mau bagaimana lagi kini aku tak bisa bergerak dengan bebas seperti dulu lagi.Mas Andika juga memotongkan cake untukku lalu memnerikannya padaku.Dan aku mengucapkan terima kasih padanya dengan senyuman semanis mungkin.Ia juga membalasku dengan senyuman.Kami berdua mengobrol.Di tengah obrolan ia mengatakan keinginannya untuk membantuku.

“Lov kalo kamu aku bisa membiayai pengobatanmu.Kamu mau kan?”
“Mas aku ndak mau memberatkan kamu aku…”
“Lov kamu sama sekali tidak memberatkan aku.Ini keinginanku sendiri dan aku …”
“Tapi aku ini bukan-bukan siapa-siapamu!Mengapa kamu begitu baik sama aku Mas?”
“Aku melakukan ini karena aku ingin kamu bahagia dan aku ingin menjadi seseorang seperti yang kamu inginkan.Apakah itu salah?”
“Mas apa maksud Mas?”
“Sejak dulu sejak pertama kali aku bertemu denganmu aku telah jatuh cinta padamu……..”
“Tapi bukannya Mas andi..”
“Beberapa hari yang lalu aku dan Santi telah putus aku sadar bahwa aku lebih mencintaimu daripada dia dan aku ingin berada di sisimu di saat-saat seperti ini.”
“Mas tapi aku..”
“Aku tahu kamu masih mencintai Ricky tapi maukah kamu mempertimbangkan diriku?”
“Baik aku akan mempertimbangkannya Mas.”
“Kalo begitu aku pamit pulang kurasa kamu butuh waktu untuk berpikir.”

Aku hanya mengiyakan perkataan Mas Andika dengan menganggukan kepalaku.

Seminggu kemudian tepatnya Senin 1 Agustus 2005

Sekarang aku sedang berada di ruang kepala sekolah bersama Om Michael dan Mas Andika.Sambil menunggu Om Michael Mas Andika membawaku ke bangku taman sekolah.Pikiranku melayang pada beberapa waktu yang lalu ketika aku sering duduk kemari mencari inspirasi intuk novelku namun hingga kini novel yang kubuat belum juga selesai padahal batas waktunya tinggal besok sepertinya aku harus menunggu kesempatan di lain waktu.Tujuanku hari ini datang ke sekolah adalah mengurus surat-surat kepindahanku ke luar kota untuk melakukan pengobatan kakiku.Kini aku telah menerima keberadaan Mas Andika menjadi seseorang yang bisa menerima diriku apa adanya dan sebagai kekasihku yang setia padaku dalam keadaan apapun.Bel pulang sekolah berbunyi Lusi bersama teman-teman Ricky menghampiriku.

“Lov,gimana kabarmu?”
“Baik.Kalian?”
“Baik juga.Oh ya kapan kamu sekolah lagi?”
“Aku akan pindah sekolah jadi..”
“Kenapa?”
“Karena aku harus menjalankan pengobatan di luar kota.”
“Kalo begitu kapan kamu akan pergi ?”
“Secepatnya mungkin ini adalah saat-saat terakhir aku bertemu dengan kalian.Kuharap kalian akan mendoakan kesembuhanku ok?”
“Kami pasti doain kamu Lov”

Om Michael memanggilku di kejauhan Mas Andika mendorong kursi rodaku kea rah Om Michael berdiri dan teman-temanku mengantar kepergianku.Di tempat parkir kami tak sengaja berpapasan dengan Ricky yang sedang bergandengan tangan bersama seorang cewek cantik.Aku pun membulatkan tekadku untuk menyapanya.

“Hai Rick apa kabar?”
“Kabarku baik-baik saja.Kalo kamu?”
“Aku juga baik-baik saja.”
“………….”
“Rick aku mau pamit mungkin ini pertemuan terakhir kita.”
“Apa maksudmu?”
“Selamat tinggal Rick,semoga kamu bahagia.”

Setelah itu kami beranjak pergi menuju ke rumahku.Di dalam mobil Om Michael menyalakan radio dan sebuah lagu terdengar ditelingaku seakan mengiringi hidupku hari ini.

Kuterimakan keadaanku mencintaimu
Tanpa mampu memiliki kau yang terindah mengisi aku disendiriku
Seperti tinta biru yang takkan terhapus di hatiku (Kuterimakan-Audy)

Mulai besok aku akan memulai hidup baru.Kini yang bisa kuucapkan hanyalah selamat tinggal cinta pertamaku.Kau akan menjadi kenangan.Kenangan yang terindah sepanjang umurku karena dirimulah yang membuatku merasakan cinta untuk pertama kalinya.Selamat tinggal semoga kau mendapat kebahagiaan bersama gadis pilihanmu.

Sore hari di kamar Ricky

Kini dia sudah pergi,Mas Andika telah membawanya pergi dan ia tak kan kembali.Mungkin ini jalan terbaik baginya untuk memilih Mas Andika karena Kakak sepupuku itu adalah cowok yang sudah dewasa dan mapan tidak seperti aku.Sebenarnya aku baru mengetahui bahwa Mas Andika adalah Kakak sepupuku beberapa waktu yang lalu.Mengetahui hal itu aku sempat terkejut.Tapi itu bukan masalah besar bagiku karena dengan begitu aku dapat melepas Lovi dengan tenang.Kini aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaanya.Selamat tinggal Lovi bidadari kecilku.

Lima tahun kemudian.

Sudah lima tahun aku melakukan pengobatan namun keajaiban tak kunjung datang padaku.Namun walaupun keajaiban tak kunjung datang padaku Mas Andika tetap setia menungguku,membimbingku selama tiga tahun pertama.Orangtua Mas Andika pada awalnya tidak keberatan untuk membantuku melakukan pengobatan tapi pada akhirnya mereka mengatakan bahwa sudah saatnya Mas Andika untuk berkeluarga.Orangtua Mas Andika memintaku untuk mengerti dan memintaku untuk melepas Mas Andika akhirnya Mas Andika telah menikah dengan Mbak Santi pacarnya yang terdahulu.Ketika keluarga Om Michael mengetahui bahwa aku harus meninggalkan Mas Andika saat itu mereka memintaku untuk pulang dan tinggal bersama mereka namun aku menolak karena aku tidak ingin kembali dan menyusahkan mereka.Kini aku sekarang tinggal di asrama di kota Malang tempat dimana aku pernah menimba ilmu semasa SMP.Aku di sini bekerja sebagai pengawas asmara wanita.Tugasku hanya mengatur semua anak-anak cewek yang tinggal di sini dan aku juga menjadi pengurus paduan suara kapel (gereja kecil) di lingkungan asmara ini.

Sabtu 13 Februari 2010

Hari ini satu hari sebelum hari Valentine seluruh anak cewek di asmara semuanya sibuk menyiapkan segala sesuatunya untuk merayakan hari Valentine besok.Aku juga ikut membantu mereka tapi di hari Valentine kali ini aku tidak punya seseorang yang bisa aku beri hadiah.Tapi aku senang bisa membantu mereka.Jam menunjukkan pukul delapan malam dan aku mulai membunyikan bel tanda dimulainya latihan koor.Semua anggota koor berjalan beriringan menuju kapel.Kami semua berlatih dengan semangat dua jam kemudian kami semua kembali ke asrama untuk tidur namun mereka tidak langsung tidur karena sepertinya mereka terlalu bersemangat untuk menyambut hari Valentine.

“Kak Lov sudah mau tidur?”
“Iya…”
“Ehhm gimana kalo kita ngobrol sebentar Kak Lovi mau kan?”
“Baiklah jadi kita mau ngomongin apa?”
“Kak Lovi kan sering cerita ke kita-kita tapi ada satu hal yang Kak Lovi ndak pernah cerita..”
“Apa?”
“Siapa cowok Kak Lovi sekarang?”
“Kalo sekarang Kakak ndak punya!”
“Jadi Mas Andika itu adalah cowok terakhir Kakak ?”
“Iya, dan dia adalah pacar Kakak yang pertama dan yang terakhir.”
“Dia juga cinta pertama Kakak?”
“Bukan bukan dia.”
“Lalu siapa?Trus gimana hubungan Kakak dengan dia?”

Aku bercerita panjang lebar kepada mereka.Setelah bercerita banyak dari mereka meneteskan air mata karena terharu aku pun tak kuasa menahan air mata jadi kami semua akhirnya larut dalam tangis.Dan seorang dari mereka bertanya padaku.

“Kak apakah hingga kini Kakak masih mencintai Kak Ricky?”
“Iya aku masih mencintainya.”
“Kuharap Kakak dapat bertemu dengannya kembali dan menyampaikan perasaan Kakak yang sebenarnya kepadanya.”
“Makasih tapi hanya keajaibanlah yang dapat mempertemukan kami berdua.”
“Kalo begitu malam ini aku akan berdoa pada Tuhan dan Bunda Maria agar keajaiban datang pada Kakak.”

Mendengar itu aku hanya tersenyum.Malam semakin larut aku menyuruh mereka semua untuk segera tidur karena besok kami pagi harus pergi menghadiri misa hari Minggu di kapel.

Hari Minggu 14 Februari 2010 pagi seusai misa di kapel.

Seusai misa kapel semua umat beranjak meninggalkan kapel.Sedangkan aku mengarahkan kursi rodaku menuju gua Bunda Maria yang berada di samping kapel.Kunyalakan lilin di depan gua itu dan aku berdoa berharap akan ada keajaiban untukku.Setelah berdoa aku mengarahkan kursi rodaku keluar dari gua.Sebuah lagu terdengar merdu di telingaku aku mengarahkan kursi rodaku menuju sumber suara itu tepatnya di dalam kapel.Rupaya ada seorang laki-laki berkemeja putih yang memakai kacamata sedang memainkan keyboard dan menyanyikan sebuah lagu gereja.Aku terdiam di depan pintu kapel mengamati dari jauh sosok laki-laki tersebut.Suara laki-laki itu memenuhi seluruh isi ruangan.

You feel that you’re lonely
It doesn’t prove that you’re alone
You feel that nobody wants you
It doesn’t mean that no one cares about you
Listen to the words I say
That I will always be by your side
You mean everything to me
And I will never leave you
Cause I love you so………….(When I say that I love you)

Tak lama kemudian ia menyelesaikan lagu itu.Dia beranjak dari tempatnya sambil membawa seikat bunga mawar merah dan melangkahkan kakinya menuju ke depan altar.Dan tiba-tiba dia melepas kacamatanya.Aku terkejut air mataku mulai mengalir rupaya laki-laki yang kini berada di hadapanku adalah Ricky.Entah mengapa tiba-tiba saja ada sesuatu yang menggerakkan kakiku dan aku pun mulai dapat berdiri dengan kedua kakiku.

“Lov cobalah berjalan ke arahku !”
“Tapi aku takut jatuh……….”
“Cobalah Lov jika kamu jatuh aku akan menolongmu !”

Mendengar itu aku mencoba untuk melangkahkan kakiku.Sedikit-demi sedikit aku melangkahkan kedua kakiku pelan-pelan.Ricky terus menungguku dengan senyuman yang tulus.Melihat senyuman itu aku semakin mempercepat langkahku.Akhirnya….

“Aku bisa berjalan Rick !”
“Iya kamu bisa berjalan Lov ini adalah keajaiban !”

Ricky menggenggam tanganku menopangku dan membimbingku ke tempat duduk.

“Kamu kenapa bisa menemukanku di sini?”
“Aku mendapat kabar tentangmu dari Mas Andika ketika aku menghadiri pernikahannya dan setelah mengetahui hal itu aku berencana untuk mencarimu.”
“Sekarang kamu sudah menemukanku.Tapi darimana kamu tahu tempat ini?”
“Kamu kan pernah cerita ke aku kalo kamu ingin datang ke sini sekali lagi untuk merasakan keajaiban.Kamu masih ingat kan?”
“Iya aku masih mengingatnya.Sekarang setelah menemukanku kamu mau apa?”
“Aku ingin memberimu bunga ini padamu bukankah hari ini hari Valentine!?”
“Makasih.Oh ya gimana kabarnya teman-teman dan cewek kamu?”
“Teman-teman kabarnya baik-baik aja.Sedangkan jika cewek yang kamu maksud itu si Gita ia bukan pacarku dan aku tidak pernah mencintainya.Dan sebaiknya mengetahui bahwa Gita adalah dalang dari kecelakaan yang kamu alami lima tahun yang lalu.”
“Sekarang dia dimana?”
“Kini ia dipenjara aku mengetahui hal ini setahun setelah kepergianmu waktu itu dari Om Michael.Kami semua benar-benar tidak menyangka sama sekali.”
“Tapi apa alasannya ia melakukan hal tersebut?”
“Ia ingin memisahkan kita Lov!”
“Dan dia berhasil.”
“Pada awalnya ia tapi takdir berkata lain.”
“Maksud kamu?”
“Untuk yang kedua kali aku ingin menyatakan bahwa aku masih mencintaimu Lov dan aku akan menjadi seseorang seperti yang kau inginkan yang akan selalu berada di sisimu dalam keadaan sesulit apapun.”
“Rick kamu serius?”

Ricky beranjak dari tempat duduk dan berlutut sambil mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin emas putih bermata satu yang berkilau indah menyilaukan mataku membuatku tak kuasa menahan air mata yang mulai menetes membasahi pipiku.

“Lov aku serius.Kini aku memintamu untuk menjadi istriku apakah kamu bersedia?”
“Kamu melamarku?”
“Iya aku melamarmu.Apakah kamu bersedia?”
“Iya aku bersedia Rick!”

Mendengar itu Ricky pun menyematkan cincin itu di jemariku lalu ia memelukku erat-erat.Dalam hatiku berkata :

Terima kasih Tuhan terima kasih Bunda Maria atas keajaiban-keajaiban yang Kalian berikan hari ini.Amin.

31 Agustus 2010

Empat bulan yang lalu kami resmi menjadi suami istri dan Tuhan memberikan keajaiban satu lagi kepadaku yaitu seorang bayi yang kukandung selama tiga bulan terakhir.Semua keajaiban yang Tuhan berikan padaku akhir –akhir ini memberiku inspirasi untuk menyelesaikan novelku.Dan besok novelku akan mulai beredar di toko buku-buku.Sedangkan suamiku ia melanjutkan usaha ayahnya dan hubungannya dengan keluarganyapun semakin dekat.Kini kami benar-benar merasakan kebahagiaan yang berlimpah.Kini aku bersama suamiku dan janin dalam kandunganku melangkah ke depan berharap keajaiban-keajaiban akan datang ke dalam kehidupan kami di masa-masa yang akan datang dan berharap semoga Tuhan selalu bersama kami semua.Amin.


Sadarilah bahwa sesungguhnya keajaiban ada di mana-mana dan keajaiban datangnya adalah dari Sang Pencipta.
Keajaiban akan datang bagi kamu yang percaya akan adanya keajaiban.
Bookmark and Share