Famous

Backgrounds
Fashion Backgrounds
Glitter Text Generator

Kamis, 15 Agustus 2013

Cara Bijak Mengasuh Anak


1. Bersikap konsisten
Tidak artinya tidak. Iya artinya iya. Tegas.

2. Setiap tindakan punya konsekuensi
Tingkah laku yang baik mendapat imbalan. Tingkah laku yang buruk mendapat hukuman.
Contoh : Jika kamu bisa membereskan semua mainanmu/ makananmu/pakaianmu/ alat makanmu / tugas sekolah  maka kamu boleh beli apa yang kamu inginkan.

Contoh : Jika kamu menggunakan boros uang, maka kamu harus membungkuk dan meminta maaf 100x atau jika kamu tidak patuh 1x maka kamu dipukul tangan 2x.

3. Bersikap dan berkata dengan dipikir terlebih dahulu. Memikirkan Efek Pada Anak.
Saya pernah menjadi anak kecil, kami lebih mengingat sakit perut (sakit hati) dibanding sakit fisik ketika orang tua memukul saya. Dan hal itu berlaku pada adik-adik saya juga. Saya mendidik mereka. Tapi tentu saya memukul dengan sangat pelan sekali, tidak sampai lebam apalagi berdarah. (>.<") Itu saja adik saya sudah bilang saya ini orangnya suka mukul. Hahaha...
Tahukah Anda, ketika saya memberikan pilihan hukuman kepada adik saya pernah memilih hukumannya sendiri yaitu dipukul tiap kali tidak patuh, daripada dikata-katai dengan perkataan yang menyakitkan secara verbal, atau yang lainnya.
Contoh : Jangan panggil aku mama, jangan tidur sama mama lagi, ...hindari kata-kata itu pls banggakanlah anak anda, pujian itu perlu, setiap manusia butuh pengakuan, dihargai. 

Kepada adik yang lebih besar SMP/SMA/Kuliah :
Saya menanyakan mengapa ia berbuat kesalahan, dan apa dampaknya ke depan serta saya berikan berbagai solusi  ke depan, berikutnya saya serahkan keputusan kepada dia, karena saya merasa adik saya sudah cukup dewasa untuk mengerti. Tidak perlu memukul atau mencela. Pada akhirnya saya selalu coba memberikan ciuman dan pelukan. Karena anak-anak butuh kehangatan kasih sayang. Berkata bahwa saya menyangi adik saya, apapun yang dia putuskan untuk dia lakukan, karena toh yang menanggung akibatnya adalah dia. Saya rasa hal ini lebih memberikan ruang untuk adik saya belajar menjadi bijak dan belajar mengambil keputusan.

Kepada adik yang lebih kecil SD:
Saya menanyakan apa ia mengerti kesalahan apa yang dilakukannya? mengapa ia berbuat kesalahan, dan apa dampaknya ketika dia melakukannya terus menerus. Saya akan berkata lebih tegas tentang penghargaan (dalam bentuk pujian, hadiah, dsb), bahkan hukuman karena pada umur ini lah ditanam nilai dasar kehidupan. Pada akhirnya saya selalu coba memberikan ciuman dan pelukan. Karena anak-anak butuh kehangatan kasih sayang. Berkata bahwa saya menyangi adik saya, apapun yang saya lakukan bukan menghina tapi mendidik agar kelak orang lain tidak menghina adik saya karena ketidak mampuannya.

4. Orangtua bekerja sama sebagai satu tim
Orang tua saya sangat keras. Mereka satu sama lain punya aturan dan prinsip yang berbeda karena satunya mendidik dengan otoriter dan  terlalu penuh kasih sayang (memanjakan). Jadi saya memilih untuk mendidik dengan cara yang dipadu padankan. Untuk aturan dasar memang harus otoriter. Tapi untuk lainnya saya mendidik mereka secara satu tim. Saya bebaskan mereka jadi diri sendiri. Saya ingin mereka merasa dekat dengan orang tua dan bercerita selayaknya sahabat. Bukan malah ketakutan, dan menghindar. Poinnya jika kedua orang tua tidak saling setuju dalam satu hal, anak Anda tidak akan tahu siapa yang harus ia dengarkan. Hasilnya, mereka tidak akan mendengarkan siapapun.

5. Jangan berjanji jika tidak bisa Anda tepati
Saya pernah mengalami kepahitan kepada orang tua saya, tentang boneka, liburan, hadiah, dan uang. Mereka janji tapi terkadang janji itu meleset/ditarik kembali.Bagaimana dengan Anda?..:)
Jadi saya berusaha lebih baik tidak berkata saya janji untuk bla bla bla..
Saya akan berusaha menepati janji saya...
Tidak hanya pada adik saya tapi juga orang lain termasuk anak saya kelak...

6. Dengarkan anak Anda
Aku perasaan mereka. Katakan “Ayah/Ibu mengerti” dan “Ayah/Ibu mendengarmu.” Kemudian luangkan waktu untuk mengerti dan mendengar.
Saya selalu mencoba untuk langsung menanyakan kepada adik -adik saya, saya mau mereka jujur. Atau saya akan lebih marah kepada mereka. Hahaha...
Tapi ini berhasil adik-adik saya terbuka, dan mereka mulai dipulihkan karena mereka telah jujur atas kesalahan mereka. Akhirnya dari pengakuan mereka tentang kesalahan mereka, mereka sendiri berupaya untuk memperbaiki diri mereka dari hari ke hari. Mereka awalnya takut saya marah? Saya bilang saya janji tidak akan marah. Dan saya tidak pernah marah. Saya konsekuen. Saya dengan bijak memeluk mereka dan mendengarkan bahkan saya tersenyum geli, mendengar pengakuan mereka.


7. Tentukan rutinitas
Rutinitas membuat anak merasa aman dan memberi struktur terhadap waktu yang mereka miliki. 
Saya sedang mencoba untuk menemani adik saya yang paling kecil untuk menemani dia makan, bermain, dan belajar. Dia sangat bahagia. Bahkan saat berbelanja, dia bisa belajar banyak hal. Dia selalu lari di lorong-lorong lemari dan mengekspkorasi semua keingin tahuannya termasuk mencoba semua makanan. hahaha........oMG..*tahan*>.<


8. Rasa hormat berlaku dua arah
Jika Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan menghormati Anda.

9. Penguatan yang positif jauh lebih berhasil daripada penguatan negatif
Sanjungan, pujian dan kebanggaan jauh lebih bermanfaat daripada sikap nyinyir, negatif dan mengacuhkan.
Contoh : Saya berikan pujian ketika adik kecil/besar saya melakukan hal yang menurut saya perubahan baik. Memeluk, menepuk, memberikan high five, ciuman dan senyuman besar. Kami anak-anak :) suka hal ini. hahaha..

10. Tingkah laku adalah hal yang universal
Tingkah laku yang baik diterima dimanapun.

11. Definisikan peran Anda sebagai orangtua
Bukan tugas Anda untuk membuat anak tergantung pada Anda. Tugas Anda adalah mempersiapkan dia menghadapi dunia luar dan biarkan dia menjadi dirinya sendiri.

Semoga ini bermanfaat, aku menggunakannya sekarang bukan untuk anakku tapi untuk adikku yang paling kecil, karena kami broken home.Aku pernah menjadi anak kecil, dan aku merasa ini jawabannya, agar kelak aku tidak mengecewakan anakku dan masa depannya.


SETIAP ANAK ANDA SELESAI DIHUKUM 
1. PASTIKAN MEREKA MENGAKUI DENGAN MULUTNYA SADAR ATAS KESALAHANNYA 
2. BERITAHU MENGAPA ANDA MENDIDIKNYA DENGAN KERAS 
3. AJARKAN ANAK ANDA UNTUK MEMINTA MAAF
4. MEMOHON KEPADA ANDA UNTUK MENGAJARKAN PADANYA HAL YANG BENAR UNTUK DILAKUKAN 
5. SERTA BERJANJI TIDAK AKAN MENGULANGI KESALAHAN YANG SAMA. 
6. LALU BERIKAN DIA PELUKAN, KECUPAN DAN KATA-KATA HANGAT UNTUK MENYAMPAIKAN KEPADA MEREKA BAHWA ANDA MENYANYANGI MEREKA.

GOD BLESS YOU FULL...:)



Tidak ada komentar:

Bookmark and Share