Famous

Backgrounds
Fashion Backgrounds
Glitter Text Generator

Rabu, 16 November 2011

Masih Ada Tuhan - Perpanjangan Tangan Tuhan Melalui Dokter Bedah Dr Eka Julianta Wahjoepramono Sp BS



Dr Eka Julianta Wahjoepramono Sp BS, kelahiran Klaten, 27 Juli 1958. Dia salah seorang dokter ahli bedah saraf yang masih terbilang langka di Indonesia. Dia sudah menemukan teknologi baru operasi bedah saraf otak, yakni melalui hidung yang disebutnya dengan Trans Clival. Selama kurun waktu 10 tahun, dr Eka sudah menangani operasi 2.839 penderita, dan hanya 2 persen yang gagal dengan berbagai alasan medis.

Prestasi membedah otak berawal pada 20 Februari 2001, ketika Ardiansyah, warga Merak, Banten, datang dalam kondisi kritis. Buruh nelayan berusia sektiar 20 tahun saat itu datang dalam kondisi saraf-saraf lumpuh, kaki dan tangan lumpuh, mata pun melotot, napas tersengal-sengal. Setelah didiagnosa, Ardiansyah ini terkena tumor kavernoma yang telah pecah di pons atau batang otak.
Bentuknya mirip buah arbei. Ukurannya sebesar kelereng. Namun, benda kecil yang bentuknya menarik itu harus dienyahkan karena ia adalah tumor jinak yang bersarang di batang otak,tempat berkumpulnya seluruh saraf manusia. Gara-gara "buah arbei" itulah Ardiansyah, si pemilik tumor ini, tak pernah lepas dari berbagai penderitaan yang mulai dirasakannya. Kepala puyeng, tubuh kesemutan, tangan dan kaki lemas. Tak hanya itu, suara lajang 21 tahun itu juga terdengar sengau dan susah dipahami.
Titik balik penderitaan Ardiansyah dimulai ketika tim dokter RS Siloam Gleneagles berhasil mengoperasi tumor pembuluh darah (cavernous angioma) di batang otaknya. Sebuah operasi yang rumit dan penuh risiko. Kerumitan itu tidak lepas dari peran sentral batang otak, yang meyimpan seluruh saraf. Di sinilah berkumpul pusat saraf pernapasan, peredaran darah, pengatur suhu, gerak motorik dan sensorik, ataupun sistem kesadaran manusia (ascending reticular system). Jika operasi tidak dilakukan ekstrahati-hati, sedikit kesalahan saja sudah bisa membuat pasien cacat berat atau malah tidak pernah bangun selamanya. Sebab itu, Dr. Eka Julianta Wahjoepramono, ahli bedah saraf yang menangani Ardiansyah, mengatakan, "Batang otak sering disebut the untouchable place, yang tak seorang pun berani menyentuhnya."

Setelah berhasil mengangkat tumor dari batang otak, pemilik nama kecil Tjio Tjay Kian itu ditahbiskan sebagai pakar bedah saraf, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia internasional. Perguruan tinggi kaliber internasional, seperti Universitas Harvard, Amerika Serikat; Universitas Toronto, Kanada; dan Universitas Melbourne, Australia, mengundangnya untuk memberi kuliah tentang bedah saraf. Ketiganya memberikan gelar visiting professor kepada Eka. Tak hanya Eka yang puas dengan operasi itu. Lebih-lebih lagi adalah Ardiansyah sendiri. Yatim piatu yang tinggal di kawasan Merak, Banten, ini tak hanya terbebas dari penyakitnya, tapi juga tak perlu terbebani biaya operasi, yang seluruhnya bisa mencapai Rp 20 juta. Menurut Eka, yang juga Ketua Siloam Brain Foundation, seluruh biaya itu memang ditanggung yayasannya. Tidak hanya Ardiansyah, pasien tidak mampu lain yang menderita tumor di otaknya juga bisa mendapat pelayanan yang sama.

Berikut alamat RS Siloam Gleneagles :
Siloam Hospitals Lippo Village
Jl. Siloam No. 6, Lippo Karawaci 1600, Tangerang
Telp: 021-546 0055

Tidak ada komentar:

Bookmark and Share