Famous

Backgrounds
Fashion Backgrounds
Glitter Text Generator

Minggu, 08 Desember 2013

Apakah kita sudah mendidik dengan benar? - FENOMENA PENDIDIKAN MENGASUH ANAK

Mungkin banyak dari kita yang berkata saya suda benar mendidik anak saya dengan begini begitu.

Pertanyaan saya?

"Apakah Anda benar di depan mata anak anda?"

Kebanyakan orang tua selalu mengutamakan "kepentingan orang tua" bukan "kepentingan anak". Mereka ingin anak mereka cantik, cakep, berat badan ideal, berbakat alat musik, berprestasi di sekolah/diluar sekolah, bla bla dengan alasan demi kebaikan anak. Padahal terkadang orang tua memakai anak mereka sebagai pelampiasan karena mereka dahulu tidak bisa sekolah hukum anak mereka dipaksa sekolah hukum, karena mereka adalah seorang dokter anak mereka juga harus seorang dokter.

Ada kalanya hal itu benar adanya, ada yang berhasil mencetak kesuksesan anaknya dalam bidang karir tapi tidak secara psikis, mental dan perilaku sosial? Hati nurani?Belum tentu.

Karena terlalu banyak diatur, diarahkan kehidupannya dari hal-hal kecil seperti hobi, kegemarannya, buku yang dibaca, pakaian, cara menata kamar, membersihkan kamarnya, kursus, film, liburan. Kasih "RUANG" untuk anak bebas menggunakan haknya berpikir, mengambil keputusan, menggunakan kedua tangan, mata, kaki dan telinga secara "MERDEKA". Jika tidak kemungkinan besar akan ada kelainan.


Contoh saja karena terlalu banyak diatur seorang anak jadi seenak sendiri memerintah pembantu, memarahi pembantu dan memukul pembantu. Ini banyak terjadi.

Contoh lain ada anak ketua kelas, berprestasi di sekolah tapi seenaknya memerintah murid satu kelas untuk tidak menjawab pertanyaan guru dikelas, atau sengaja menyuruh anak-anak kelasnya tidak menjalankan piket tapi dia sebagai ketua kelas "cari muka" pura-pura melakukan piket sendiri.

Contoh lain anak akan merengek kepada orang tua untuk memenuhi setiap keinginannya. Apalagi anak sekarang mainannya mahal-mahal ya. Gadget saja anak balita punya! Ampun deh!Bahkan mobil, operasi plastik, anak-anak sudah mulai menuntut orang tua secara berlebihan.

Contoh lagi, ketika dewasa anak anda akan sulit untuk berbakti dalam arti mendengarkan anda, berada disisi anda, karena anda begitu sering "bersuara dan bertindak keras". Ketika anda tua, anda masih memerlukan anak anda, untuk menjaga anda, anda tidak mau di masa tua anda kesepian kan?Tanpa anak cucu menemani, menjaga anda?

Kesalahan 1. Tidak memberikan anak ruang bertumbuh
Kesalahan 2. Terlalu keras mendidik tanpa kasih sayang
Kesalahan 3. Terlalu menyanyangi anak hingga tidak mandiri


Seharusnya
1. Berikan anak kesempatan, kepercayaan ruang untuk bertumbuh
2. Kasih sayang yang mendengarkan, pengertian dan mendidik

Anak Anda bukan "pelampiasan". Jika Anda Bisa Menerima Diri Anda, Anda Menyelamatkan Masa Depan Anak Anda.

Contoh praktek
1. Biasakan anak anda menata dan membersihkan baju, barang dan kamarnya sendiri.

2. Biarkan anak membaca, melakukan hal yang disukainya misal kursus piano, menentukan jurusan kuliah atau bacaan yang dia suka tentang alam bebas, menari, travelling. Selama anda menjadi teman diskusi yang bisa diajak sharing. Anak akan menghargai setiap kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Jika anda hanya bisa "bersuara keras" dan "melarang" itu akan menjadi hal yang sangat buruk nantinya bagi hubungan anda dengan anak anda. Pengalaman adalah guru terbaik. Daripada berteriak menasihati anak anda, biarkan dia mengalami sendiri apa dampak ketika dia memutuskan untuk melakukan sesuatu.

3. Biarkan anak membantu anda melakukan pekerjaan rumah anda/di toko.

4. Biarkan anak anda terlibat dalam hal mengatur liburan, jangan menentukan liburan yang hanya akan menyenangkan diri anda sendiri. Ajarkan anak anda mengatur liburan. Ini akan menambah keakraban antara orang tua dan anak,serta kemandirian anak kelak.

Cara didikan keras hanya jalan terakhir yang Tuhan berikan kepada anda.

Perkataan, sikap dan perilaku Anda adalah nasihat terbaik karena contoh nyata yang langsung ditiru bukan kata-kata tapi bagaimana anda dalam kehidupan nyata.

JANGAN MERUSAK ANAK ANDA DENGAN MENINGGALKAN LUKA DI HATINYA, YANG DIA BAWA SAMPAI DEWASA.

Tidak ada komentar:

Bookmark and Share